Pemerintah Harus Serius Benahi Sektor UMKM
pemerintah harus serius membenahi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI dari Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan pemerintah harus serius membenahi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Sebab UMKM adalah soko guru perekonomian Indonesia.
"Tidak ada banyak waktu untuk pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM membenahi ini, karena ke depan serangan produk UMKM dari Negara lain akan banyak beredar di Indonesia," tutur Bambang Haryo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2014).
Ada tiga hal yang menjadi tugas yang harus dibenahi, pertama pemerintah Indonesia sangat tidak pro akan UKM, buktinya banyak para pelaku UMKM yang susah mendapatkan pinjaman dari bank dengan bunga yang kecil, ini berbeda dengan Filipina dan Malaysia yang mendapatkan dukungan dari pemerintahnya dalam mengembangkan UMKM.
Kedua, permasalahan pemasaran seharusnya pemerintah melakukan pembimbingan dan diarahkan agar penjualannya sesuai target, untuk diketahui pelaku UMKM sekitar 70 persen berpendidikan di bawah SMA. Ini menjadi tugas pemerintah untuk dapat meningkatkan kualiatas SDM dari para entrepreneur kita.
Ketiga, yaitu dari bentuk kemasan dan produk yang ditawarkan oleh pelaku pasar UMKM harus segera dibenahi, dikarenakan pada MEA 2015 nantinya akan banyak persaingan dari produk lain yang dimana dibutuhkan kemasan yang berbeda dan sangat kental dengan ke-Indonesiaannya.
"Untuk itu perlu adanya penyuluhan yang dilakukan pemerintah agar para pelaku UMKM mengerti akan pentingnya ciri khas suatu produk yang bisa menarik konsumen membelinya," kata Bambang Haryo.
Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan empuk untuk UMKM di luar negeri, dikarenakan kita mempunyai jumlah penduduk yang besar 250 juta orang atau 40 persen dari penduduknya di asia tenggara yang juga sangat komsumtif.
"Inilah yang menjadi tantangan untuk kita agar UMKM Indonesia bisa menjadi tuan rumah dan menguasainya, bukan hanya menjadi penonton yang tergerus oleh produk luar pada MEA 2015 nantinya. Sekarang tinggal pemerintah ingin menjadikan UMKM kita jadi tuan rumah atau jadi penonton saja," tuturnya.