BTN Siap Motori Program Rumah Rakyat
Pemerintahan Joko Widodo telah memberikan aspirasi untuk mengebut penyelesaian backlog perumahan nasional melalui program sejuta rumah untuk rakyat.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi integrator stakeholder strategis dalam masalah kelangkaan perumahan di Indonesia. Pemerintahan Joko Widodo telah memberikan aspirasi untuk mengebut penyelesaian backlog perumahan nasional melalui program sejuta rumah untuk rakyat.
BTN akan diberikan peran sentral dalam pelaksanaan program perumahan rakyat ini. "Kami siap untuk menjadi motor menggerakkan program rumah bagi masyarakat. Ini adalah program pemerintah dan menjadi tugas mulia bagi kami untuk merealisasikannya," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono, Jumat (30/1/2015).
Ada dua peran utama Bank BTN mengapa diharapkan dapat menjadi motor dalam merealisasikan program sejuta rumah ini. Pertama Bank BTN sebagai lembaga pembiayaan yang menyediakan lending products kepada seluruh pihak terkait pembangunan perumahan, baik dari sisi supply maupun demand.
Kedua Bank BTN sebagai inisiator dan integrator kerjasama antar institusi dalam meningkatkan supply rumah. Jusuf Kalla meminta BTN menjadi pemeran utama dalam pelaksanaan program penyediaan perumahan nasional, seperti program perumahan bagi buruh di dekat kawasan industri.
“Konsepnya sudah dilakukan pembicaraan bersama tim wapres. Jadi pemerintah akan lebih fokus bagaimana membiayai rumah-rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini lebih besar lagi,” tambah Maryono.
Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 24 persen.
Sedangkan untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012 dan 2013.
Total KPR bersubsidi yang sudah disalurkan Bank BTN sejak 1976 sd 2014 berjumlah sekitar Rp.60 Triliun yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 2,6 juta masyarakat Indonesia.
Sementara khusus untuk program FLPP, sejak program ini dijalankan tahun 2010 sd 2014 telah direalisasikan rumah lebih dari 368.000 unit dengan total kredit mencapai lebih dari Rp25 Triliun.