Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penyakit Mata Ayam Serang Apel Petani Batu

Penyakit tersebut membentuk lingkaran di kulit apel dan berwarna coklat membuat daging apel membusuk.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyakit Mata Ayam Serang Apel Petani Batu
surya/iksan fauzi
Sutarman menunjukkan apel hasil taninya yang terserang penyakit Mata Ayam, Selasa (3/2/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, BATU -- Sutarman, petani apel dari Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengeluhkan penyakit mata ayam yang menyerang hasil taninya.

Ia mengaku khawatir, karena menurutnya penyakit ini mudah menular dan sulit diberantas.

Saat ditemui di rumahnya, Jl Semeru Dusun Kungkuk, Selasa (3/2/2015), Sutarman memperlihatkan buah apel yang terkena mata ayam di beberapa keranjang.

Penyakit tersebut membentuk lingkaran di kulit apel dan berwarna coklat. Tidak hanya itu, penyakit ini juga membuat daging apel membusuk.

“Penyakit mata ayam ini sudah ada sejak tiga tahun lalu. Hingga saat ini belum bisa diobati. Saya sudah berusaha mengobati dengan berbagai obat, namun belum ada hasilnya,” keluh Sutarman.

Ia menambahkan, penyakit ini datang setiap musim hujan. Menurutnya, penyakit itu menyebabkan kualitas apel menjadi buruk dan menurunkan produksi apel.

Penularan penyakit ini cepat, biasanya, untuk menghilangkan penyakit itu, Sutarman memetik buah yang sudah terserang supaya tidak menular ke buah lainnya.

BERITA TERKAIT

“Bisa satu pohon (buah) apelnya kena penyakit ini kalau tidak segera dibuang (yang sudah terjangkut),” katanya.

Pohon apel yang terserang penyakit itu mengalami penurunan produksi hingga 25 ton per hektare. Itu jumlah yang cukup besar, mengingat rata-rata produksi apel sebesar 35 ton per hektare.

Sutarman menduga, penyakit itu sudah menyerang pohon apel di Kota Batu maupun Kabupaten Malang.

Ia pun berharap, petugas Dinas Pertanian dan Kehutanan segera membantu petani mencarikan obatnya. Meski, sampai sekarang, belum ada petugas dari Dinas Pertanian yang turun memberikan solusinya.

“Dulu mereka pernah memberi penyuluhan, tapi untuk mengobati kutu sisik,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Sugeng Pramono, belum memberikan respon atas pertanyaan yang dikirimkan Surya melalui telepon dan maupun pesan singkat. ( Iksan Fauzi )

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas