Perusahaan Migas Global Mulai 'Rumahkan' Karyawan
Industri migas di Amerika Serikat cukup banyak menyerap tenaga kerja
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Industri migas di Amerika Serikat cukup banyak menyerap tenaga kerja. Pada tahun lalu, serapan tenaga kerja industri ini di negara tersebut mencapai 198.000 pekerja dan tertinggi sejak 1987.
Selain itu, sebanyak 325.500 karyawan juga diserap oleh industri pendukung migas. Mengutip data Departemen Tenaga Kerja AS, total tenaga kerja yang diserap sektor ini mencapai sekitar 523.500. Hal itu didasarkan pada payrolls yang jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan 1 dekade sebelumnya.
Namun dalam laporan yang dirilis perusahaan outsourcing Challenger, Gray & Christmas pekan lalu menunjukkan dari pemangkasan tenaga kerja sebanyak total 53.041 karyawan di AS, 20.193 karyawan di antaranya adalah mereka yang bekerja di sektor migas.
Perusahaan penyedia jasa migas, Schlumberger, pada bulan lalu mengumumkan bakal mengurangi sekitar 9.000 karyawannya. Perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama yakni Baker Hughes dan Halliburton juga berencana memangkas karyawannya yakni masing-masing 7.000 karyawan dan 1.000 karyawan.
Rendahnya harga minyak memaksa perusahaan migas global dan industri pendukungnya melakukan penyesuaian. Sebagaimana diungkapkan CEO Halliburton, Dave Lesar bahwa pada January, gambaran serapan tenaga kerja di industri migas kurang menggembirakan.
Pemangkasan tenaga kerja juga banyak diumukan oleh sejumlah produsen minyak yang beroperasi di Texas. Mine Yucel, Head of Research Federal Reserve Bank of Dallas, menyatakan bahwa sekitar 140.000 tenaga kerja di Texas akan kehilangan pekerjaannya jika harga minyak semakin merosot dan menyentuh level 50 dollar AS per barrel.(Bambang Priyo Jatmiko)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.