Lion Air Bantah Punya Masalah Keuangan Tapi Utang ke AP II
Semua utang baik untuk menyewa pesawat, bahan bakar, dan utang kepada Angkasa Pura II sudah lunas dibayar.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura (Persero) II telah mempersiapkan anggaran untuk merefund tiket calon penumpang Lion Air yang gagal terbang. Dari Rp 4 miliar, Angkasa Pura II hanya menggelontorkan Rp 526 juta untuk mengganti rugi tiket.
Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait menegaskan pihaknya tidak ada masalah dalam keuangan. Semua utang baik untuk menyewa pesawat, bahan bakar, dan utang kepada Angkasa Pura II sudah lunas dibayar.
"Lion air tidak ada masalah keuangan, sewa pesawat, bahan bakar, kewajiban lain berjalan normal," ujar Edward di kantor pusat PT Lion Air, Senin (23/2/2015).
Alasan Lion Air menunda pembayaran refund para penumpang di hari Kamis (19/2), karena hari libur Imlek. Edward menjelaskan pihaknya tidak punya dana segar untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Pada saat itu libur, di bandara soekarno hatta tidak ada dana yang cukup secara keseluruhan," papar Edward.
Pada hari Jumat, Edward mengatakan Lion Air sudah menggunakan dana sendiri tanpa dari Angkasa Pura II mengganti rugi tiket pesawat calon penumpang."Jumat siang Rp 4 miliar, tidak kami gunakan, kita pakai bank sendiri," kata Edward.
Ada informasi yang mengatakan terjadi demonstrasi dan mogok kerja pegawai Lion Air karena ingin meningkatkan gaji. Menanggapi hal tersebut pihak Lion Air membantah."Sampai tadi malam dan hari kejadian, awak kami melakukan tugasnya dengan baik. Tidak benar sama sekali," ungkap Edward.