Rupiah Terancam Jatuh ke Rp 13.000 Per Dollar As
Untuk menyentuh level Rp 13.000 per dolar AS sangat terbuka lebar jika Bank Indonesia (BI) tidak melakukan intervensi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah. Bahkan, untuk menyentuh level Rp 13.000 per dolar AS sangat terbuka lebar jika Bank Indonesia (BI) tidak melakukan intervensi di pasar uang.
Kepala Riset Monex investindo Future Ariston Tjendra mengatakan, penyebab utama melemahnya rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam, yaitu kabar kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan dipercepat.
"Pasar memperkirakan suku bunga Amerika Serikat naik paling cepat itu Juni 2015, ini penyebab utamanya," kata Ariston, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Selain itu, faktor lain yang menggerus rupiah adalah penurunan suku bunga BI Rate pada pertengahan Februari 2015 menjadi 7,5 persen dari sebelumnya 7,75 persen.
Dengan demikian, Ariston melihat Bank Indonesia perlu melakukan intervensi dengan melepas dolar AS ke pasar, untuk menahan pelemahan rupiah semakin dalam. "Rupiah menyentuh Rp 13.000 itu terbuka lebar, saya perkirakan BI akan intervensi pada level tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pergerakan rupiah esok hari, terlihat masih akan tertekan dengan faktor eksternal yang masih kuat. Dimana, level support untuk rupiah berada pada Rp 12.085 dan resistance Rp 13.050 per dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah saat ini di level Rp 12.993 atau melemah dari hari sebelumnya Rp 12.863 per dolar. Sementara data Bloomberg, rupiah di posisi Rp 12.970 per dolar AS.