Apartemen Branz dari Jepang Hadir di BSD dan Simatupang
Semakin banyak opsi hunian vertikal yang ditawarkan untuk masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin banyak opsi hunian vertikal yang ditawarkan untuk masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya.
Produk teranyar adalah Branz Simatupang, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan Branz BSD di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Keduanya adalah produk apartemen strata title besutan PT Tokyu Land Indonesia, sebuah afiliasi dari salah satu agen real estate terbesar di Jepang.
Disampaikan Shinya Miwa, Presiden PT Tokyu Land Indonesia, saat acara peluncuran, Rabu (11/3), Branz adalah produk properti orisinal pertama yang ditawarkan oleh sebuah real estate Jepang di luar negerinya sendiri.
Sebelumnya, produk yang sama juga telah hadir di Tokyo sejak 10 tahun lalu. Tokyu Land sendiri telah hadir di Indonesia sejak 40 tahun dengan produk-produk properti joint venture.
Shinya berharap Branz dapat menghadirkan hunian modern khas Jepang namun tetap sesuai dengan kebutuhan dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta dan sekitarnya.
"Branz menawarkan konsep hunian yang inspiratif bagi kehidupan setiap penghuninya," ujarnya.
Ia menambahkan, Branz tidak hanya mengutamakan kualitas tetapi juga layanan pemeliharaan, misalnya penggunaan sistem keamanan tingkat tinggi seperti yang umum diaplikasikan di Jepang.
Setiap lokasi menawarkan konsep yang berbeda.
Branz BSD misalnya. Berada di kawasan kota satelit Bumi Serpong Damai (BSD), Branz BSD mengusung konsep hunian Discovery Habitability. Konsep ini memprioritaskan kenyamanan penghuni yang senang beraktivitas di luar ruangan dengan berjalan kaki. Lingkungan apartemen didesain senyaman mungkin sehingga penghuni dapat menikmati hidup sambil berjalan kaki.
Apartemen yang terdiri dari 3.000 unit bertipe 1-2 kamar ini juga mengedepankan konsep green living atau ramah lingkungan, misal melalui penggunaan lampu LED dan ventilasi alam.
Untuk mewujudkan konsep tersebut, Tokyu Land mengandalkan konsultan arsitekter Nikken Sekke dari Jepang dan Anggara Architeam dari Indonesia.
Branz BSD berdiri di atas lahan seluas 5,3 hektar yang dibeli Tokyu Land dari Sinar Mas Group.
Segera diluncurkan pada Agustus 2015, Branz BSD yang memakan biaya investasi sebesar 50 miliar yen itu ditargetkan siap dihuni pada kuartal I 2018.