Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tarif Dasar Listrik Bisa Naik karena Tiga Hal Ini

Direktur Institute for Essential Service Reform (IRESS), Fabby Tumiwa, mengungkapkan tarif dasar listrik (TDL) bisa naik bulan depan

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Tarif Dasar Listrik Bisa Naik karena Tiga Hal Ini
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Institute for Essential Service Reform (IRESS), Fabby Tumiwa, mengungkapkan tarif dasar listrik (TDL) bisa naik bulan depan karena tiga komponen yaitu dolar AS, inflasi, dan harga minyak dunia.

"Kalau Maret harga minyak naik, nilai tukar naik, inflasi akan naik, bisa dipastikan (tarif listrik) April akan naik," ujar Faby dalam diskusi 'Energi Kita', Minggu (15/3/2015).

Fabby memaparkan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sebagai distributor penyedia listrik, harus menyosialisasikan setiap bulan tarif dasar listrik yang fluktuatif mengikuti perkembangan makro ekonomi saat ini. Dengan begitu masyarakat bisa mempersiapkan diri dalam penggunaan listrik.

"Setiap bulan PLN harus mengumumkan besaran tarif kalau ada penyesuaian diumumkan," ungkap Fabby.

Fabby menjelaskan, tarif dasar listrik 2015 sudah ditetapkan pemerintah dan DPR. Hal itu mengacu kepada anggaran APBN untuk subsidi energi di sektor kelistrikan tahun ini yang fluktuatif sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2014.

"Kalau saat ini subsidi lebih besar, penyesuaian berdasarkan tarif dasar yang sudah disetujui," kata Fabby.

Sebelumnya diberitakan pada awal Januari 2015, golongan pelanggan rumah tangga R1 dengan daya 1.300 VA akan diberlakukan perubahan tarif listrik secara otomatis (automatic tariff adjustment). Namun, sebagian golongan pelanggan tersebut tadinya bermigrasi dari daya 900 VA menjadi 1.300 VA karena perubahan daya digratiskan.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, setelah dayanya diperbesar malah ikut terkena pencabutan subsidi. Padahal, tidak semua golongan pelanggan itu termasuk kalangan kaya raya, namun kalangan menengah produktif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas