Pemerintah Rangsang Swasta Bangun SPBG
Wiratmaja mengungkapkan saat ini baru dua perusahaan yang membangun SPBG, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan program diversifikasi penggunaan gas.
Namun jika hanya dari pemerintah saja sulit menjalankan program diversifikasi tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengungkapkan pemerintah ingin menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Untuk itu pemerintah berharap dari pihak swasta untuk mau ikut membangun SPBG yang ada.
"Kita berharap investor swasta masuk, perkembangan jumlah SPBG lebih cepat lagi," ujar Wiratmaja, Kamis (19/3/2015).
Hal yang dilakukan pemerintah mendorong pihak swasta ikut membangun SPBG adalah menyiapkan anggaran dan infrastruktur. Selain itu pemerintah juga berkoordinasi untuk memberikan insentif tambahan bagi pihak swasta yang mau berinvestasi bangun SPBG.
"Proses Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) sudah siap, dari segi infrastruktur dengan juga siap dengan APBN cukup besar," jelas Wiratmaja.
Wiratmaja mengungkapkan saat ini baru dua perusahaan yang membangun SPBG, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Dalam tahun ini pemerintah menargetkan akan membangun 22 SPBG.
"Kita targetkan membangun 22 SPBG," katanya.
Wiratmaja menambahkan, dengan menjual Chemical Natural Gas (CNG), investor swasta pasti senang. Pasalnya selain harganya murah, kualitas CNG juga jauh lebih baik daripada BBM.
"Ada satu hal di satu sisi harga CNG ini sangat murah Rp 3.100 per liter, untuk konsumen sangat senang, setengahnya dari BBM lebih bersih, mesin lebih halus, harga lebih murah," papar Wiratmaja.