Ciptakan Listrik Murah, Pemerintah Diminta Buat PLTU Mulut Tambang
pemerintah disarankan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara mulut tambang.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menciptakan harga listrik murah dan mengejar penambahan kapasitas listrik 35 ribu megawatt (Mw) di dalam negeri, pemerintah disarankan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara mulut tambang.
Ketua Council International of Large Electric System (Cirge) Indonesia, Herman Darnel Ibrahim, mengatakan, PLTU mulut tambang merupakan salah satu cara memproduksi listrik secara murah, karena tidak ada biaya angkut batubara yang selama ini menjadi beban tersendiri.
"Hasil studi membuktikan biaya mengangkut batubara itu lebih mahal dari biaya mengangkut listrik," kata Herman yang juga menjadi Dewan Penasehat Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI), Herman, Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Menurut Herman, saat ini Indonesia belum memiliki PLTU batubara mulut tambang, tetapi yang ada baru di mulut tambang. Dirinya menjelaskan, kalau mulut tambang dimiliki satu manajemen tapi di mulut tambang ada dua manajemen antara pertambangan dan listrik.
"Kita belum memiliki PLTU mulut tambang karena belum ada ketentuan peraturan yang memisahkan izin penambangan dengan izin perusaha ketenagalistrikan. Ini biang kerok, kenapa kita tidak punya," ucapnya.
Herman menuturkan, jika pemerintah bisa membangun PLTU batubara mulut tambang maka harga listrik menjadi lebih murah. Sebab, biaya pengangkutan batubara, pembuatan infrastruktur jalan, dan harga jual batubara bisa ditekan.
"Batubara yang dipakai untuk PLTU tersebut tidak menggunakan harga batubara internasional, tapi pakai harga sendiri. Sekarang kan ada transaksi jual beli, perusahaan penambang dan perusahaan pembangkit listriknya berbeda," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.