Wapres: BBM Naik Karena Pelemahan Rupiah Dan Naiknya Harga Minyak
Harga premium kini menjadi Rp 7.300 per liter, sementara harga solar menjadi Rp 6.900 per liter.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI --- Pemerintah terpaksa kembali menaikkan harga BBM Premium dan Solar karena harga minyak mentah yang terus melonjak, dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Harga premium kini menjadi Rp 7.300 per liter, sementara harga solar menjadi Rp 6.900 per liter.
Wapres kepada wartawan di usai pelantikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) provinsi Jambi, di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, kota Jambi, Sabtu (28/3/2015), mengatakan yang paling mempengaruhi adalah turunnya nilai tukar rupiah hingga menyentuh sekitar Rp 13 ribu per dollar AS.
"Yang masalahnya rupiah melemah, sehingga dalam ukuran rupiah, (harga beli minyak) lebih mahal," katanya.
Sebelumnya kata Wapres pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga BBM Premium dan Solar karena turunnya harga minyak. Namun konflik di Yaman yang semakin memanas membuat harga minyak yang sebelumnya terus turun sejak Agustus 2014, kembali terdongkrak.
Hal itu menyebabkan minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 2,22 dollar AS, atau 4,5 persen, menjadi 51,43 dollar AS per barel nya.
Kedepannya pemerintah belum bisa memastikan apakah harga BBM Premium dan Solar akan kembali dinaikkan, atau justru diturunkan. Ia mengingatkan bahwa penetapan harga BBM Premium dan Solar adalah mengacu pada harga minyak mentah, dan nilai tukar rupiah.
"Tergantung dua hal tadi itu," jelasnya.