Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wapres Yakin Kenaikan BBM Tak Pengaruhi Harga Bahan Pangan

Pemerintah meyakini kebijakan tersebut akan berdampak baik untuk masyarakat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wapres Yakin Kenaikan BBM Tak Pengaruhi Harga Bahan Pangan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Kenaikkan harga BBM solar dan premium sebesar Rp 500 per liter diyakini tidak akan terlalu mempengaruhi harga bahan pangan kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Menurutnya kenaikan Rp 500 terlalu kecil untuk bisa mempengaruhi harga bahan pangan.

Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015), Wapres mengatakan terus berubahnya harga BBM merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah atas subsidi tetap. Ia pun memaklumi bila masyarakat terutama pedagang belum terbiasa dengan hal tersebut.

"Inikan cuma kebiasaan, Inikan resiko dari keputusan bahwa subsidi itu angkanya tetap, otomatis kalau ada masalah di harga (minyak) dan di (nilai tukar) rupiah, maka dari itu terjadi perubahan harga," katanya.

Pemerintah meyakini kebijakan tersebut akan berdampak baik untuk masyarakat. Pemerintah pun memaklumi, bila banyak pihak yang mengeluh, termasuk dari parlemen karena harga BBM Solar dan Premium yang terus berubah.

"Ya biasa lah, tentu (kalau kenaikkannya) cepat salah, (kenaikkannya) lambat salah," ujarnya.

Ia mengingatkan, sejak awal pemerintah sudah menetapkan pengurangan subsidi BBM, karena uang negara hingga ratusan triliun rupiah menguap sia-siap akibat subsidi yang kurang tepat sasaran. Karena pengurangan subsidi yang berdampak pada terdongkraknya harga BBM, negara pun sukses menghemat uang triliunan rupiah, yang akan dialihkan untuk pembangunan.

Berita Rekomendasi

"mengurangi pengeluaran subsidi maka tentu untuk anggaran pembangunan lebih besar, itu saja, tidak ada dasar lain," jelasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah terpaksa kembali menaikkan harga BBM Premium dan Solar pada 28 Maret lalu. Hal itu disebabkan harga minyak mentah yang terus melonjak, dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), hingga menyentuh Rp 13 ribu per USD.

Selain melemahnya rupiah, naikknya harga minyak mentah akibat konflik di Yaman, juga membuat pemerintah harus menaikkan harga BBM. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 2,22 dollar AS, atau 4,5 persen, menjadi 51,43 dollar AS per barel nya.

Sejak 28 Maret lalu, harga premium kini m enjadi Rp 7.300 per liter, sementara harga solar menjadi Rp 6.900 per liter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas