Sindir HPMI, JK: Banyak Pengurus Kadang Tak Jelas yang Kerja
"Karena banyak pengurus kadang-kadang banyak yang kerja, (tapi) banyak juga yang tidak kerja," jelas JK.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dilantik bersamaan di hotel Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Mereka adalah 99 orang Badan Pengurus Harian dan 55 orang pengurus di badan otonom, yang memenuhi panggung di acara tersebut.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, atau yang akrab dipanggil JK dalam sambutannya sesaat setelah pelantikan ratusan pengurus HIPMI itu, langsung berkelakar soal jumlah pengurus HIPMI itu.
"Pengurus banyak itu kadang-kadang penting, tapi kadang-kadang tidak jelas siapa yang tanggungjawab," kata JK di awal sambutannya, yang langsung memancing tawa ratusan orang yang menghadiri acara pengukuhan tersebut.
Wapres mengatakan pembagian kerjanya tentu akan lebih sulit, dan berpotensi membuat sejumlah pengurus tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali di organsiasi tersebut.
"Karena banyak pengurus kadang-kadang banyak yang kerja, (tapi) banyak juga yang tidak kerja," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Wapres mengingatkan tentang kondisi Indonesia saat ini, di mana situasi ekonominya ikut terganggu bersama dengan negara-negara lain, karena semakin membaiknya ekonomi Amerika Serikat.
Indonesia yang memiliki lebih dari 250 juta penduduk, dan kekayaan alam yang luar biasa, menurut Wapres harus bisa memperbaiki situasi.
Kata dia pengusaha punya andil besar dalam hal terebut, karena bila pengusaha bisa maju, maka hal itu akan mempengaruhi ke kondisi ekonomi dalam negri.
"Pemerintah akan selalu membantu, Pemerintah akan selalu memerikan prioritas pada generasi muda," terangnya.
Di hadapan ratusan anggota HIPMI, Wapres mengingatkan bahwa pemerintah punya banyak program pembangunan, mulai dari listrik, infrastruktur hingga industri. Kata Jusuf Kalla, siapapun boleh bersaing untuk proyek-proyek tersebut.
"Siapa yang punya semangat, kejujuran dan kerja keras, pastilah jadi perhatian (pemerintah)," tandasnya.