Produsen Mobil Sesalkan Pelabuhan Tak dibangun di Cilamaya
Perusahaan otomotif asal Jepang, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyesalkan keputusan pemerintah membatalkan pembangunan pelabuhan di Cilamaya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan otomotif asal Jepang, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyesalkan keputusan pemerintah telah membatalkan pembangunan pelabuhan di Cilamaya, Karawang.
Presiden Direktur PT IAMI Yohannes Nangoi mengatakan, dibatalkannya Pelabuhan Cilamaya sangat berpengaruh terhadap kegiatan pendistribusian barang perseroan.
Sebab, jika terjadi kendala di jalur darat maka jalur distribus akan terhenti dan pastinya membuat rugi.
"Dulu kita mendatangkan jok kursi dari Jawa Tengah, tetapi saat jembatan comal putus, kami sangat kelabakan saat itu," kata Yohannes, Karawang, Selasa (7/4/2015).
Menurut Yohannes, segala bentuk infrastruktur yang memadai seperti jalan-jalan yang baik, adanya pelabuhan yang dekat dengan kawasan industri dan lainnya, sangat diperlukan agar tidak terhadapnya jalurs distribusi dan menekan biaya transportasi.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pembangunan pelabuhan digeser ke Subang dan tetap dinilai lebih baik dibandingkan harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang sangat jauh lokasinya.
"Kami inginkan tetap ada pelabuhan alternatif, agar cost logistiknya turun. Sehingga daya saing meningkat apalagi dengan adanya pasar bebes sekarang ini," ucap Saleh di tempat yang sama.