BPJS Siapkan Anggaran Rp 46 Triliun Bangun Rumah Tapak dan Rusunami
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menginvestasikan Rp 46 triliun di sektor properti.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menginvestasikan Rp 46 triliun di sektor properti. Anggaran itu untuk mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun satu juta rumah murah.
"Strategi baru untuk housing benefit. Total dana Rp 46 triliun," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, Jumat (8/5/2015).
Elvyn menjelaskan dari investasi Rp 46 triliun dibagi menjadi dua penyaluran yakni Rp 19 triliun dalam bentuk langsung, dan Rp 26 triliun tidak langsung. Realisasi penyaluran bentuk langsung berupa pemberian KPR satu persen dan cicilan bunga kredit lima persen bagi peserta BPJS, sedangkan Rp 26 triliun untuk pembangunan empat rumah susun sederhana milik di enam kota, dan rumah tapak yang tersebar di Jabodetabek.
"Kami siapkan enam lokasi, satu lokasi empat twin blok rusunami dan rusunawa di Jawa Barat Jabodetabek, Jateng, Jatim, dan Makassar. Untuk rumah tapak di Jabodetabek dan Karawang harganya terjangkau," kata Elvyn.
Elvyn mengatakan total benefit housing sudah disepakati pada level pengambil keputusan. Hal tersebut akan dirilis dalam Peraturan Presiden nomor 99 bahwa BPJS Ketenagakerjaan alokasi dana investasi sektor properti lima persen menjadi maksimal 30 persen.
"Ini bentuk dukungan program Presiden Jokowi membangun rumah murah," kata Elvyn.