Batu Akik Mulai Dijual via Online
Demam batu akik tak cuma terlihat dari merebaknya lapak di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, bahkan pertokoan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam batu akik tak cuma terlihat dari merebaknya lapak di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, bahkan pertokoan. Tapi, bisnis ini juga semarak di jagad maya. Banyak situs jual beli online atau e-commerce yang kini ikut menjajakan batu akik.
Mereka adalah Olx.co.id, Bukalapak.com, Tokopedia.com, Kaskus.co.id, dan Rakuten.co.id. Bahkan tak sedikit dari mereka kini menjadikan jual beli akik sebagai salah satu andalan mendorong transaksi penjualan.
Salah satunya perusahaan jual beli online milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, Bukalapak. Achmad Zaky, Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak.co mengatakan, tren batu akik ikut mendongkrak nilai transaksi di Bukalapak. Saat ini, kontribusi transaksi penjualan batu akik di Bukalapak 20% dari total transaksi yang sebesar Rp 3 miliar per hari. Itu artinya, transaksi batu akik mencapai Rp 600 juta per hari.
"Yang tertinggi penjualan perangkat elektronik sekitar 30 persen ," kata dia.
Di situs Olx.co.id, batu akik telah menjadi salah satu kata kunci yang populer belakangan. Hermanto, Brand & Communication Olx.co.id bilang, peningkatan akses pengguna Olx meningkat 25 persen sejak batu akik mulai dipasarkan di situs ini pada awal Januari 2015. Dari sekitar 3 juta penjual yang beriklan di Olx, ada sekitar 28.609 pengiklan yang menjual batu akik dengan kata kunci batu akik.
Sementara, penjual yang menggunakankata kunci batu bacan sebanyak 10.855 iklan dan batu opal sebanyak 1.868 iklan. Harga jualnya beragam, mulai Rp Rp 50.000 hingga Rp 600 juta per unit. "Penawaran terbanyak berasal dari pedagang di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta," ujar Hermanto.
Sholeh, salah satu penjual batu akik di Olx memilih beriklan di situs jual beli agar lebih mudah mencari pembeli. Kata dia, banyak juga kolektor yang mencari batu lewat online. Tapi, Hermanto menganjurkan pembeli waspada dalam bertransaksi atas aksi penipuan.
"Teknik cash on delivery (COD) masih disarankan untuk barang seperti batu akik," kata dia.
Agus Dwi, Gemologist sekaligus Pemilik ACC Gem Lab Surya Tehnologi Indonesia berpendapat, bisnis batu akik tetap akan lebih banyak dilakukan via offline untuk mengurangi risiko penipuan," tuturnya. Dia memprediksi, jenis batu yang menjadi incaran ke depan adalah jenis Chalcedony.( Jane Aprilyani, Rizki Caturini)