Pemerintah Dukung Investor Tiongkok Bangun Sejuta Rumah Murah
Sepanjang mereka dapat memenuhi serta mengikuti aturan aturan mengenai investasi yang berlaku di Indonesia ya kami ijinkan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) apresiasi sejumlah perusahaan Tiongkok ingin berinvestasi dalalm program pembangunan sejuta rumah murah.
Namun demikian, para investor dari luar negeri tersebut tetap harus mengikuti aturan mengenai investasi yang berlaku di Indonesia.
“Sepanjang mereka dapat memenuhi serta mengikuti aturan aturan mengenai investasi yang berlaku di Indonesia ya kami ijinkan,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, Selasa (12/5/2015).
Menurutnya, pihak Kementerian PUPR tidak bisa melarang jika perusahaan asal negeri tirai bambu tersebut benar-benar ingin berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, program pembangunan sejuta rumah di Indonesia juga memerlukan percepatan melalui partisipasi aktif dari berbagai kalangan baik pemerintah, swasta dan masyarakat termasuk investor dari luar negeri untuk ikut mensukseskan program tersebut.
“Saat ini tawaran kerjasama di bidang pembangunan perumahan memang baru datang dari perusahaan Tiongkok dan mereka sangat antusias sekali dalam investasi ini,” ungkapnya.
Syarif menjelaksan tidak tertutup kemungkinan banyak perusahaan-perusahaan asing yang akan menjajaki kerjasama di sektor perumahan ini.
Apalagi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya sehingga memerlukan terobosan-terobosan untuk mengurangi angka kekurangan kebutuhan rumah tersebut.
“Kami sudah pernah melihat presentasi dari perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di sektor perumahan dan waktu itu juga hadir perwakilan dari Perumnas dalam pertemuan itu,” ujar Syarif.
Sebelumnya, Perusahaan asal Tiongkok yakni Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd menyatakan berminat untuk menjajaki investasi dalam program Satu Juta Rumah.
Program Satu Juta Rumah tersebut dianggap memiliki nilai investasi yang tinggi serta dapat meningkatkan jalinan kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok di masa mendatang.