Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Pribumi Masih Berharap Proyek-Proyek Pemerintah

Peningkatan kualitas produk dan daya saing industri yang dihasilkan HIPPI mendapat kesempatan sekaligus tantangan berat

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Pengusaha Pribumi Masih Berharap Proyek-Proyek Pemerintah
TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Pemkab Nunukan terus membangun jalan untuk menghubungkan antar desa di Kecamatan Krayan. 

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2015 diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 14,63 persen.

Artinya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang banyak digarap anggota HIPPI, berpeluang memasok secara mayoritas kebutuhan-kebutuhan konsumen di dalam negeri.

"Sehingga ke depan, kita tidak mendengar lagi keluhan bahwa harga beras di dalam negeri melambung karena pasokan kurang. Termasuk juga kebutuhan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk dipasok ke hotel-hotel berbintang di seluruh Indonesia. Artinya, HIPPI akan menjamin pasokan kebutuhan bahan pangan masyarakat akan terpenuhi dengan harga bersaing," imbuhnya.

Lebih jauh dikatakan Hardini, struktur perekonomian nasional yang selama ini didominasi Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, akan tersebar ke seluruh Indonesia.

Sebab, pada triwulan I-2015, kontribusi kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), masing-masing yakni sebesar 58,30 persen dan 22,56 persen.

"Dengan adanya peluang seperti ini, maka kami berharap anggota HIPPI di daerah dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk berbenah, sekaligus meningkatkan produktivitasnya.

Sehingga terjadi pengurangan disparitas yang konkrit karena terjadinya penyebaran kesempatan yang lebih luas hingga ke pelaku usaha di daerah pelosok," kata Hardini.

Berita Rekomendasi

Meski demikian, ia mengatakan, HIPPI mengharapkan dukungan penuh pemerintah dalam memfasilitasi anggota HIPPI untuk mengembangkan diri dan meningkatkan daya saingnya.

Termasuk memberikan dukungan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha pribumi, khususnya yang tergabung dalam HIPPI.

"Misalnya, pemerintah mewajibkan pengusaha perhotelan dan perkantoran untuk memasok bahan baku dari pengusaha lokal, baik dari HIPPI, HIPMI, ataupun KADIN. Intinya, ada perlindungan dan perhatian kepada pengusaha lokal untuk terlibat mendorong perekonomia nasional," imbuhnya.

Sebelumnya, BPS mencatat, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp2.724,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.157,5 triliun.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 tumbuh 4,71 persen (y-on-y) melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 5,14 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,53 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar 0,18 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 14,63 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya kinerja investasi (minus 4,72 persen) dan ekspor (minus 5,98 persen).‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas