Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Faisal Basri: Bubarkan Petral seperti Bakar Sarang Tawon

Keputusan pemerintah membubarkan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dinilai layaknya membakar sarang tawon.

Editor: Sanusi
zoom-in Faisal Basri: Bubarkan Petral seperti Bakar Sarang Tawon
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri didampingi Anggota tim memberikan keterangan mengenai komposisi sumber BBM di Indonesia di Kementrian ESDM, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat , Minggu (21/12/2014). Dalam keterangan tersebut, terdapat beberapa rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah terkait penentuan harga BBM bersubsidi yang dapat menciptakan insentif bagi penghematan BBM oleh masyarakat dan peningkatan investasi pada industri pengilangan minyak di dalam negeri. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Keputusan pemerintah membubarkan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dinilai layaknya membakar sarang tawon.

Pasca-pembubaran itu, kata pengamat ekonomi Faisal Basri, orang-orang di Petral mulai menyebar ke berbagai lini. Bahkan, ada yang masuk ke lingkaran satu Presiden Joko Widodo.

"Ini ibarat sarang tawon kita bakar. Itu tawonnya rusuh. Ada yang kabur, marah dan lainnya. Saya pernah bilang ke temen-temen di Istana, di sana ada. Mereka bergerak," ujar Faisal dalam diskusi Energi di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Faisal menegaskan bahwa mafia minyak dan gas (migas) tak mungkin menyerah, bahkan ada kemungkinkan bangkit kembali. Selain menyebut orang-orang yang bermasalah di sektor migas ada di lingkaran Presiden, Faisal juga menyoroti keberadaan pejabat-pejabat anak usaha Petral yaitu Pertamina Energy Services Pte.Ltd (PES) yang masuk ke dalam tubuh Pertamina melalui Integrated Supply Chain (ISG). Oleh karena itu, dia pun berharap agar ISC segera melakukan restrukturisasi lembaga.

"Saya akan tetap menuntut, mbok ya cepet restrukturisasi dilakukan di tubuh ISC. Malah yang di PES dipindah ke ISC. Itu (mereka) ada niatan enggak baik. Satu orang di PES yang enggak bener udah masuk ke SPI (satuan pengendali pertamina). Mereka akan terus konsolidasi," kata Faisal.

Sayangnya, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu tak mau menyebutkan nama-nama tersebut. Kata dia, biarlah penegak hukum yang menindaklanjuti rekomendasi yang sudah dibuat oleh tim yang dia pimpin.

"Kami (Tim) kan tidak menangkap dan mengumumkan mafia. Karena apa? Karena ini di jalur hukum. Tidak boleh memfitnah. Kita kan memetakan. Saya juga sudah memberikan nama-nama itu ke penegak hukum, ternyata ada kaitannya dengan SKK Migas juga. Jadi operasinya di SKK Migas dan hilir juga," ucap Faisal.(Yoga Sukmana)

BERITA TERKAIT
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas