PP Bidik Proyek Empat Pembangkit
PTPP semakin ekspansif. Emiten konstruksi pelat merah ini tengah membidik proyek empat pembangkit listrik
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA. PT Pembanguna Perumahan Tbk (PTPP) semakin ekspansif. Emiten konstruksi pelat merah ini tengah membidik proyek empat pembangkit listrik atau independent power producer (IPP) dengan nilai sekitar Rp 21 triliun. Emiten ini ingin menggarap keempat proyek itu melalui skema joint venture.
"Porsi PTPP sekitar 20%-45%," ujar Direktur keuangan PTPP Tumiyana, Kamis (21/5). Ini berarti PTPP menyiapkan investasi Rp 4,2 triliun hingga Rp 9,45 triliun. Adapun keempat proyek pembangkit yang dibidik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Batubara di Kalimantan Barat berkapasitas 2 x100 MW.
"Di situ kami sudah lulus pra-awal, ada empat perusahaan yang lulus," ungkap Lukman Hidayat, Direktur Pengembangan Bisnis PTPP. Proyek berikutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di dua kota yakni Arun Aceh dan Pekanbaru. Kapasitas masing-masing sebesar 2x100 MW.
Terakhir, PTPP mengincar proyek IPP di wilayah Sumatra dengan menggandeng perusahaan BUMN. Kapasitas pembangkit listrik itu mencapai 800 MW. Dus, total proyek IPP bidikan PTPP berkapasitas total 1.400 MW. Proyek berkapasitas 2x100 MW membutuhkan investasi Rp 3 triliun. Alhasil, total investasi keempat proyek itu Rp 21 triliun. " Tapi itu masih diincar, ya, belum tentu dapat," tutur Lukman.
Saat ini, PTPP menganggarkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk ekspansi di proyek pembangkit listrik. Ekspansi PTPP di proyek IPP demi mendukung program pemerintah yang ingin menggarap pembangkit listrik 35.000 MW. Sebelumnya, PTPP pernah menggarap proyek pembangkit listrik di tiga kota yakni Sumatra utara, Lampung dan Palembang dengan kapasitas masing-masing di bawah 100 MW. "Investasi kami di sana 49%," kata Lukman.
Pengelola PTPP mengklaim, ekuitas saat ini masih cukup besar terutama setelah IPO anak usahanya, PT PP Properti Tbk (PPRO). "Ekuitas kami bertambah 1,5 kali setelah IPO PPRO," ujar Tumiyana. Nilai ekuitas PTPP saat ini mencapai Rp 4,05 triliun.
Tumiyana menjelaskan, rasio utang terhadap ekuitas sebesar 2,5 kali, sehingga masih memiliki ruang untuk mencari pinjaman. Kemampuan perseroan adalah meminjam antara Rp 10 triliun-Rp 11 triliun. Jadi, emiten BUMN ini tak mencemaskan pendanaan apabila memenangkan empat proyek pembangkit itu.
Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai, prospek PTPP masuk proyek pembangkit listrik masih cukup cerah. Maklum, kebutuhan jasa konstruksi cukup besar di tengah upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur. Apalagi, PTPP memiliki ekuitas yang cukup bagus terutama setelah anak usahanya PPRO go public.
Reza menyatakan, PTPP saat ini sudah bisa sedikit tenang setelah memperoleh dana dari IPO anak usahanya. "Jadi meski persaingan ketat, PTPP berpeluang mendapat kepemilikan di proyek IPP," kata dia. Reza merekomendasikan buy saham PTPP dengan target harga wajar Rp 4.500 per saham.
Harga saham PTPP kemarin ditutup melemah 1,35% ke level Rp 4.030 per saham.(KONTAN/Dina Mirayanti Hutauruk )