Bangun 1 Juta Rumah Murah, BTN Tawarkan Surat Utang
Nilai surat utang yang ditawarkan paling besar sebanyak Rp 3 Triliun
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melaksanakan Penawaran Umum Obligasi (surat utang) Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015.
Nilai surat utang yang ditawarkan paling besar sebanyak Rp 3 Triliun. Hasil obligasi perseroan untuk memperkuat modal pembangunan 1 juta rumah murah sesuai program pemerintah.
"Dana yang terkumpul dari hasil obligasi digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam membiayai kredit rumah subsidi dan non subsidi serta mensukseskan program 1 juta rumah," ujar Direktur Utama Maryono di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Maryono menjelaskan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II ini menargetkan perolehan dana senilai Rp 6 Triliun dalam waktu maksimal 2 tahun. Namun pada tahap I ini Bank BTN menawarkan sebanyak-banyaknya Rp 3 Triliun.
"Dengan penerapan rasio likuiditas terhadap pinjaman yang baru, maka loan to funding ratio (LFR) perseroan akan lebih longgar jika dibandingkan perhitungan dilakukan melalui mekanisme loan to deposit ratio (LDR)," paparnya.
Dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan Bank BTN ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat instrument idAA (Double A). Bank BTN juga didukung oleh PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk. sebagai Pelaksana Penjamin Emisi.
Bookbuilding PUB II tahap I ini akan dilakukan pada tanggal 9 - 18 Juni 2015. Kemudian, pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 29 Juni dan penawaran obligasi akan dilaksanakan pada tangga 1-2 Juli. Sedangkan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 3 Juli dan pencatatan di BEI pada tanggal 8 Juli 2015.
Obligasi berkelanjutan tahap I 2015 ini akan ditawarkan dalam empat seri, yakni seri A dengan tenor 3 tahun 9,2-9,4 persen, seri B dengan tenor 5 tahun 9,35-9,6 persen, Seri C dengan tenor 7 tahun 9,5-9,75 persen, dan Seri D dengan tenor 10 9,65-9,9 persen tahun dengan pembayaran kupon dilakukan secara triwulan dengan pembayaran pertama pada 7 Oktober 2015.