TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (persero) menambah pasokan BBM bersubsidi jenis Premium. Rencananya Pertamina menambah impor Premium satu juta barel menjadi 10 juta barel per bulan. 

"Kita naikkan menjadi 10 juta barel per bulan untuk RON 88," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/6/2015).

Menurutnya, rata-rata impor premium per bulan mencapai 9 juta barel. Untuk pasokan per harinya, Pertamina menambah Premium 89 ribu Kiloliter per hari. Padahal hari biasa jumlah kuota Premium sebesar 75 ribu Kiloliter per hari.

"Kita impor untuk antisipasi ada kenaikan 18 persen,"ujar Wianda.

Selain itu, Pertamina juga akan terus mengawasi jalur distribusi yang sering terjadi kebocoran menjelang lebaran. Hal ini disebabkan adanya arus mudik yang begitu besar, sehingga bisa terjadi pembelian BBM bersubsidi dalam jumlah besar tapi untuk dijual kembali dengan harga eceran. "Penting bagi kami mengawasi jalur distribusi, dari stok cukup," kata Wianda.

Wianda menambahkan cadangan Premium ditambah dari 17 hari menjadi 19 hari. Sedangkan pasokan Solar menurun, bahkan jumlahnya hanya 600 ribu Kiloliter per bulan. "Solar kecenderungan menurun, kita siapkan SPBU kantong ke jalur mudik," kata Wianda.