Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi Merupakan Hal yang Biasa
Kontraksi pertumbuhan ekonomi adalah hal yang biasa. Sama seperti di Indonesia,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Kontraksi pertumbuhan ekonomi adalah hal yang biasa. Sama seperti di Indonesia, kata Presiden Direktur PT Industri Jamu dan farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, kontraksi bisa terjadi lantaran faktor internal maupun eksternal. "Kontraksi adalah hal biasa," katanya pada Rabu (24/6/2015) di Kantor Harian Kompas, kawasan Palmerah Selatan, Jakarta.
Menurut Irwan Hidayat, kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui pembangunan bidang infrastruktur memang membawa risiko kontraksi tersebut. Menurut Irwan, bentuk kontraksi itu bisa bermacam-macam. "Ada yang tidak senang. Ada yang terkejut karena belum terbiasa," katanya.
Catatan yang dihimpun Kompas.com menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir 2015 bakal tak menyentuh target. Realisasi pertumbuhan ada di kisaran angka 4,7 persen ketimbang bidikan 5,2 persen. "Tapi, mesti diingat, kontraksi juga terjadi karena pengaruh eksternal," imbuh Irwan.
Kendati demikian, Irwan mengaku optimistis, pada bagian akhir nanti, kontraksi akan berbuah manis. Paling tidak, pertumbuhan ekonomi akan makin membaik. "Penerimaan pajak akan lebih tertata," tutur pria berkacamata itu.
Kedatangan Irwan Hidayat ke Kantor Harian Kompas untuk memberikan bantuan dana Rp 150 juta untuk penderita gizi buruk di Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Dana Kemanusian Kompas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.