Menteri Perdagangan: Tahu Halal Nggak?
"Saya termasuk konsumsi tahu tempe besar, tapi belum menunjukan sertifikasi kesehatan dan halal," ungkap Rahmat.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana menentukan sebuah produk makanan halal atau tidak masih belum menemukan jalan kepastian di dalam negeri.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyebut makanan tahu tidak halal. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya kotor, sehingga bisa menimbulkan penyakit bagi para konsumen.
"Pengertian halal belum clear, tahu itu halal nggak? Kalau dilihat tidak termasuk halal, karena tidak higienis (produksinya)," ujar Rahmat di gedung Dewan Pers dalam diskusi Energi Kita, Senin (29/6/2015).
Rahmat memaparkan hingga saat ini, tidak ada tolak ukur kesehatan mengkonsumsi tahu dan tempe yang baik. Selain itu Rachmat mengungkapkan bahwa dari dulu tahu dan tempe belum mendapat sertifikasi halal.
"Saya termasuk konsumsi tahu tempe besar, tapi belum menunjukan sertifikasi kesehatan dan halal," ungkap Rahmat.
Bos Panasonic Gobel itu menambahkan bahwa pemerintah akan melihat semua proses produksi tahu dan tempe. Dalam hal ini pemerintah akan memantau mulai dari gudang tempat penyimpanan kedelai, sampai dikonsumsi masyarakat harus dilihat.
"Penyimpanan proses packaging sampai di konsumsi. Perlu ada kesepakatan semua pihak (nilai kehalalan tahu dan tempe)," kata Rahmat.