Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kebakaran di Bandara Soekarno-Hatta, Menteri Jonan Siapkan Sanksi

"Harus ada sanksi ekonomisnya," tegas Jonan.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kebakaran di Bandara Soekarno-Hatta, Menteri Jonan Siapkan Sanksi
Warta Kota/Nur Ichsan
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan (kiri), memimpin apel dan melihat dari dekat kesiapan angkutan lebaran di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Jumat (3/7/2015). Menhub Jonan mengatakan, Bandara Soelarno Hatta mewakili 60 persen lalulintas angkutan udara di Indonesia sehingga menjadi bandara patokan, jika angkutan lebarannya baik maka secara keseluruhan juga akan baik. Warta Kota/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai maskapai Garuda Indonesia mempunyai kemiripan seperti Lion Air. Persamaan yang dimaksud Jonan bahwa Garuda Indonesia banyak penerbangannya terlambat, pasca kebakaran yang terjadi di bandara Soekarno Hatta.

"Iya makanya Garuda Indonesia sama aja kan (seperti Lion Air), jadi sama aja ya diminta kebijakan yang sama," ujar Jonan di stasiun Palmerah, Senin (6/7/2015).

Untuk mencegah terjadinya delay seperti kemarin, Jonan meminta Angkasa Pura 2 dan Garuda Indonesia membuat perbaikan di sistem operasional. Dengan begitu ada standard khusus untuk pelayanan penerbangan.

"Kita akan minta AP 2 dan Garuda untuk membuat atau memperbaiki SOP tentang delay management, lalu harus di-ISO kan," ungkap Jonan.

Jonan menambahkan, Kementerian Perhubungan bisa memberikan hukuman kepada Angkasa Pura 2 secara khusus. Dalam hal ini Public Service Charge (PSC) bisa diturunkan.

"Harus ada sanksi ekonomisnya," tegas Jonan.

Sehubungan dengan insiden kebakaran yang terjadi di areal komersial Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta pada hari ini, Minggu, 5 Juli 2015, yang berdampak pada sejumlah penerbangan Garuda Indonesia akibat terganggunya sistem online pelayanan penumpang maupun operasional di bandara, maka penanganan penumpang dan operasional penerbangan Garuda Indonesia harus dilaksanakan dengan sistem manual.

Berita Rekomendasi

Berkaitan dengan hal terkendalanya sistem online yang berdampak pada tertundanya sejumlah penerbangan Garuda Indonesia tersebut, serta mengingat operating hours beberapa bandara kota tujuan tidak lagi memungkinkan untuk melayani penerbangan, maka Garuda Indonesia membatalkan sejumlah penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada hari Minggu, 5 Juli 2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas