Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selama Bulan Ramadan Belanja Kotor Iklan di 13 Stasiun TV Nasional Naik Menjadi Rp 7,039 Triliun

Selama bulan Ramadan terhitung mulai 18 Juni hingga 16 Juli 2015 belanja kotor iklan di 13 tv nasional naik menjadi Rp 7,039 triliun

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Selama Bulan Ramadan Belanja Kotor Iklan  di 13 Stasiun TV Nasional Naik Menjadi Rp 7,039 Triliun
I;ustrasi menghitung uang 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA-Selama bulan Ramadan terhitung mulai 18 Juni hingga 16 Juli 2015 belanja kotor iklan di 13 tv nasional naik menjadi Rp 7,039 triliun dibanding dua minggu sebelumnya. Dari angka itu, tiga stasiun tv yang mendapatkan kue iklan terbesar antara lain, RCTI Rp 1,049 triliun, SCTV memperoleh Rp 907,6 milliar, dan MNCTV kebagian Rp 885,220 milliar. Sedangkan TVRI paling rendah dengan angka Rp 4,818 miliar.

Dilihat dari sisi grup media menurut A. Sapto Anggoro dariPT. Sigi Kaca Pariwara dalam realesenya yang disampaikan ke Tribunnews.com, Mingggu (19/7/2015) Group MNC (RCTI, GlobalTV dan MNCTV) memperoleh 2,503 triliun. Grup Emtek (Indosiar dan SCTV) mendapatkan Rp 1,752 triliun. Group Trans Corp (TransTV dan Trans 7) Rp 1,126 triliun, Viva Group (TV One dan ANTV) kebagian Rp 1,039 trilliun.

Sementara itu, dari sisi jumlah tayang iklan selama Ramadan, klip iklan Marjan Coco Pandan berdurasi 15 detik tercatat paling sering muncul di banding merek lain. Merek dagang ini tampil sebanyak 5157 kali tayang selama Ramadan. Dua minggu sebelum Ramadan jumlah tayang iklan tersebut baru mencapai 3362 kali tayang.

Dari sisi industrial, selama Ramadan ada tiga sektor industri yang belanja iklannya tertinggi. Industri minuman tercatat sebagai pembelanja iklan terbesar dengan angka mencapai Rp 1,779 triliun. Di posisi kedua industri personal care dengan total belanja iklan Rp1,176 triliun dan industri industri makanan olahan mencapai Rp 585,273 milliar.

Salah satu catatan penting di sektor industrial adalah kinerja iklan dalam sektor industri ritel. Sebagaimana diketahui sektor industri ini berkaitan langsung dengan pelayanan konsumsi masyarakat menjelang dan selama Ramadan. Dari 24 produk yang melakukan spending, total belanja iklan industri ritel mencapai Rp170,424 milliar. Artinya bahwa belanja iklan rata-rata masing-masing produk menembus angka Rp 17.555 miliar selama Ramadan berlangsung. Angka ini relatife tinggi dibanding bulan Mei lalu yang hanya mencapai 148,661 milliar.

Hal lain yang menarik dicatat dalam industri ritel adalah “persaingan” antara e-commerce dan ritel offline. Bila ditotal belanja kotor e-commerce (OLX, Tokopedia, Bibli, Bukalapak, Elevenia, Lazada, dan blanja.com) di pasar iklan televisi mencapai Rp 291,537 milliar. Sementara ritel-ritel offline (Matahari, Carrefour, Giant, Alfa Mart) belanja iklannya lebih rendah, Rp 41,155 milliar. Angka ini juga mengindikasikan bahwa industri e-commerce memang sedang bertumbuh.

Perlu diketahui bahwa angka di atas diperoleh Adstensity berdasarkan rekaman semua iklan tvc di 13 stasiun tv nasional yakni RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, TransTV, Trans7, Global TV, MetroTV, TVOne, ANTV, KompasTV, Net TV, dan TVRI. Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto.
Selain itu, penyebutan nama-nama produk di atas tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial atau soft campaign, terlebih sebagai dukungan informasi semata.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas