PT Pupuk Indonesia Dapat Fasilitas Kredit BNI Rp 3,2 Triliun
Fasilitas ini akan dipergunakan anak usaha PT Pupuk yakni PT Pertrokimia Gresik untuk membangun proyek Amoniak dan Urea
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia Holding Company melakukan kerja sama pemanfaatan fasilitas kredit investasi BNI sebesar Rp 3,2 triliun.
Fasilitas ini akan dipergunakan anak usaha PT Pupuk yakni PT Pertrokimia Gresik untuk membangun proyek Amoniak dan Urea (Amurea) II di Gresik.
Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan, kerja sama ini menunjukkan dukungan dan komitmen BNI terhadap program Pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, melalui dukungan kepada industri pupuk yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Produksi pertanian yang semakin meningkat berdampak pada demand pupuk yang semakin besar. Keadaan ini membuat para produsen pupuk harus berproduksi secara optimal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar," kata Suprajarto dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengatakan, proyek Amurea II ini sangat penting peranannya dalam rencana memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional tersebut. Konsumsi pupuk di Indonesia secara total tumbuh rata-rata 2,86 persen per tahun dan sebagian besar konsumsi pupuk adalah jenis Urea dan NPK yang mencapai rata-rata 76 persen dari konsumsi pupuk nasional.
Menurutnya, dengan dibangunnya pabrik tersebut, kebutuhan bahan baku untuk memproduksi pupuk NPK sebanyak 2,8 juta ton per tahun dan pupuk ZA sebanyak 750 ribu ton per tahun, akan terpenuhi. Dengan begitu, ketergantungan pada impor amoniak yang fluktuasi harganya sulit diprediksi, bisa dikurangi.
"Ini juga sekaligus menghemat devisa negara," ucap Hidayat.