Kredit Infrastruktur Dikurangi, Wika Naikkan Belanja Modal
alah satu cara mendapatkan pembiayaan berasal dari suntikan dana dari Penyertaan Modal.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga keuangan dan perbankan rencananya akan mengurangi kredit untuk sektor infrastruktur. Dengan begitu seluruh perusahaan BUMN karya di bidang infrastruktur harus mencari pendanaan dari tempat lain.
PT Wijaya Karya (persero) Tbk saat ini akan menaikkan belanja modal (capital expenditure/capex) dari 1,7 triliun menjadi 4,4 triliun. Kendati demikian perseroan masih membutuhkan dana lebih untuk membangun proyek infrastruktur seperti listrik dan kereta api.
"Beberapa proyek infrastruktur investasi kelistrikan, jalan tol dan perkeretaapian," ujar Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Suradi kepada Tribunnews.com, Jumat (7/8/2015).
Suradi memaparkan salah satu cara mendapatkan pembiayaan berasal dari suntikan dana dari Penyertaan Modal. WIKA pada awal tahun sudah mengajukan Negara (PMN) Rp 3 sampai Rp 7 triliun, namun belum disetujui oleh DPR Komisi VI.
"Mudah-mudahan bisa disetujui dewan (DPR) dari komisi VI dan Kementerian BUMN," kata Suradi.
Suradi menambahkan sebelum lembaga keuangan dan perbankan merevisi penyaluran kredit, perseroan sudah meminjam bank nasional Rp 2 triliun. Saat ini WIKA mengerjakan proyeknya menggunakan pendanaan modal kerja dari uang muka.
"Pendanaan modal kerja dari uang muka, subkontraktor suplier dan kita punya kerjasama perbankan nasional, perbankan BUMN," papar Suradi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.