Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chappy Hakim Desak Pemerintah Jawab Rekomendasi ICAO

Dengan mengikuti rekomendasi ICAO, dia yakin citra penerbangan Indonesia tidak lagi akan dinilai rendah dalam hal keamanan dan keselamatannya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Chappy Hakim Desak Pemerintah Jawab Rekomendasi ICAO
Phot/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI
Marsekal (Purn) TNI Chappy Hakim Melakukan peluncuran buku yang berjudul Tanah Air dan Udaraku Indonesia di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (29/07/2015). Acara peluncuran buku tersebut di hadiri oleh Ibu Megawati dan beberapa pejabat negara lainnya. (Tribunnews.com/Septyonaka Triwahyudi/MG) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan yang juga bekas Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) TNI, Chappy Hakim, menyambut positif niat pemerintah untuk melakukan evaluasi guna menjamin keselamatan pada penerbangan.

Menurut dia untuk menjamin keselamatan pada penerbangan, pemerintah harus menjawab pertanyaan dan rekomendasi International Civil Aviation Organization (ICAO) yang pernah disampaikan ke Indonesia pada 2007 lalu.

"Prinsipnya, pemerintah jawab dulu pertanyaan dan rekomendasi ICAO tentang standarisasi penerbangan. ICAO sudah memberikan catatan tentang penerbangan di Indonesia berdasarkan audit. Jadi sejauh dijawab dan dipenuhi baru kita bisa miliki keamanan keselamatan penerbangan. Kalau tidak ya jangan harap ada keamanan keselamatan di dunia penerbangan kita," ungkap Chappy kepada Tribunnews.com, Selasa (18/8/2015).

Dijelaskan, rekomendasi ICAO itu terbit tatkala Indonesia mengalami begitu banyak kecelakaan pesawat terbang pada tahun 2007 lalu. Dalam rekomendasi ICAO, disebutkan standar Sumber Daya Manusia (SDM) penerbangan dan kondisi infrastrukturnya, termasuk kuantitas dan kualitas pengawas penerbangan.

"Kita harus segera selesaikan temuan ICAO. Karena kita sampai sekarang belum bisa menjawab ICAO. Kita harus segera memenuhi syarat internasional. Seperti, persyaratan dan usia serta pengawasan standariasi pilot, pesawat, infrastruktur penerbangan kita yang harus diupgrade," ujarnya.

Dengan mengikuti rekomendasi ICAO, dia yakin citra penerbangan Indonesia tidak lagi akan dinilai rendah dalam hal keamanan dan keselamatannya. Sehingga maskapai penerbangan Indonesia pun bisa berdaya saing dengan maskapai asing melayani dan terbang ke mancanegara.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) memastikan pemerintah pasti akan melakukan evaluasi, guna menjamin keselamatan pada penerbangan.

Berita Rekomendasi

"Pasti semua dievaluasi," ujar JK kepada wartawan, usai menghadiri acara peringatan hari konstitusi di komplek parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).

Hal itu disampaikan JK menanggapi insiden jatuhnya pesawat Trigana Air di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua pada hari Minggu (16/8/2015).

"Tentu kita bersedih, berduka cita. Papua itu memang bukan daerah yang mudah untuk penerbangan," kata Jusuf Kalla kepada wartawan, usai menghadiri acara peringatan hari konstitusi di komplek parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).

Kata Jusuf Kalla, kondisi medan di wilayah Papua yang bergunung dengan cuaca yang selalu berubah, membuat daerah cukup beresiko bagi penerbangan.

Soal detail kecelakaan pesawat tersebut, Jusuf Kalla mengaku belum tahu. Ia mengimbau kepada semua pihak untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas