Rp 1 Triliun Disiapkan Bulog untuk Impor Sapi
Untuk mendatangkan 50.000 ekor sapi itu, Bulog telah menyiapkan dana Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) terus melakukan negosiasi dengan perusahaan sapi asal Australia untuk membeli sebanyak 50.000 ekor sapi yang telah ditugaskan pemerintah.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menuturkan, ia baru kembali dari Australia untuk melakukan lobi dan negosiasi dengan para pemilik industri sapi di negeri Kanguru tersebut.
Saat ini, tutur Wahyu, industri sapi di Australia masih menahan pasokan. Pasalnya, Australia memasuki musim dingin. Di sisi lain, mereka juga harus mengirim sapi ke sejumlah negara lain seperti Vietnam, China dan beberapa negara lain.
Sampai saat ini, Bulog telah meneken kontrak dengan tiga perusahaan Australia untuk mendatangkan 8.000 ekor sapi siap potong tahap pertama pada awal September 2015.
Untuk mendatangkan 50.000 ekor sapi itu, Bulog telah menyiapkan dana Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun.
Bulog akan mendatangkan sapi siap potong tersebut secara bertahap sampai seluruh kuota yang ditugaskan pemerintah terpenuhi.
Mekanismenya, sekali dua minggu Bulog akan mendatangkan sekitar 8.000 ekor sapi secara berkelanjutan sampai kuota yang ditentukan tercapai.
Dalam mengimpor sapi tersebut, Bulog menggunakan modal sendiri dan bukan dari Penanaman Modal Negera (PMN) yang sudah cair awal Agustus 2015 lalu.
Untuk menyalurkan sapi impor ini, Bulog mengaku telah menjalin kerjasama dengan asosiasi pedagang sapi. Nantinya sapi impor tersebut akan disalurkan bersama-sama dengan para pedagang daging.
Namun Bulog mensyaratkan agar harga daging sapi yang diambil dari Bulog dijual dengan harga tidak lebih dari Rp 100.000 per kg.
"Harga persisnya nanti masih kita hitung, jadi masih belum ditentukan persisnya," terang Wahyu saat ditemui di Gedung Kemtan, Jumat (21/8/2015).
Bulog optimistis seluruh proses impor sapi siap potong ini akan berjalan lancar. Bulog juga tidak akan membatasi kerjasama dengan tiga perusahaan sapi tertentu saja. Jumlah mitra Bulog bisa saja bertambah.
Apalagi Bulog telah menjajaki kerjasama dengan 11 industri peternakan sapi di Australia. Syarat yang ditentukan Bulog pun tidak terlalu berbelit-belit, yang pasti syaratnya kualitas yang baik dan harga terjangkau. (Noverius Laoli)