Investor Amerika Serikat Siap Fasilitasi Proyek Listrik 35 Ribu MW
Amerika Serikat berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam pengembangan sektor ketenagalistrikan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Duta Besar Amerika Serikat Robert Blae menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) mengenai power working group mendukung mega proyek 35 ribu megawatt.
Penandatanganan dilakukan di kantor PLN Pusat dengan tujuan meningkatkan hubungan antar kedua negara dan memfasilitasi kerjasama pihak swasta antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Sudirman menjelaskan lingkup kerjasama dalam nota kesepahaman ini mencakup bidang teknologi emisi batubara, penggunaan energi terbarukan. Selain itu kesepakatan dengan Amerika Serikat juga mencakup berbagi pengalaman tentang kebijakan energi, minimalisasi penggunaan bahan bakar solar, pengembangan jaringan daerah terpencil secara efisien dan penggunaan teknolog terbaru di bidang kelistrikan.
"Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu upaya kita untuk mencapai target proyek 35 ribu megawatt," ujar Sudirman di kantor pusat PLN, Rabu (2/9/2015).
Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam pengembangan sektor ketenagalistrikan terkait dengan program 35 ribu megawatt. Selain itu Amerika Serikat juga mendukung pengembangan energi yang bersumber dari energi terbarukan sebesar 7 ribu megawatt.
"MoU ini merupakan dasar bagi kedua negara berbagi pengalaman serta sarana pengalihan teknologi melalui pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia," ungkap Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia Robert Blake.
Saat ini rasio elektrifikasi Indonesia sebesar 86,39 persen, angka ini ditargetkan untuk meningkat sebesar 97,4 persen pada akhir tahun 2019. Dalam program 35 ribu megawatt, PLN memiliki target pembangkitan sebesar 5000 megawatt, sementara 30 ribu megawatt berasal dari Independent Power Producer (IPP) yang akan dilakukan melalui skema Power Purchase Agreement.