DKI Targetkan Bangun 50.000 Unit Rusun untuk Kurang Mampu dan Kelas Menengah
Dengan adanya rusun itu, setiap hari kerja, dia bisa tinggal di rusun, tapi kalau akhir pekan bisa kembali ke rumahnya," kata Ahok.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan sebanyak 50.000 unit rumah susun yang akan disebar di seluruh wilayah ibu kota hingga 2017.
"Baik rumah susun sederhana sewa (rusunawa) maupun rumah susun sederhana milik (rusunami), kita targetkan tahun 2017 sudah ada 50.000 unit di Jakarta," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2015).
Menurut dia, rusun-rusun yang dibangun tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi warga yang tergolong miskin atau kurang mampu, tetapi juga warga ibu kota kelas menengah.
"Jadi, sekarang kan banyak warga kelas menengah yang tidak mampu membeli rumah di Jakarta, dan tinggal di daerah sekitar Jakarta. Dengan adanya rusun itu, setiap hari kerja, dia bisa tinggal di rusun, tapi kalau akhir pekan bisa kembali ke rumahnya," ujar Basuki.
Lebih lanjut, dia menuturkan dari total keseluruhan 50.000 unit hunian rusun, sekitar 12.000 atau sekitar 24 persennya akan dibangun rusunami atau sekelas apartemen (flat) bagi kalangan menengah ke atas.
"Beberapa hunian rusunami atau flat yang akan dibangun, di antaranya di lahan Kemayoran yang akan diperuntukkan sebagai wisma atlet terlebih dahulu dengan total sebanyak 7.200 unit hunian," ujar Basuki.
Kemudian, lanjut dia, juga akan dibangun rusunami di Kawasan Pasar Rumput dengan jumlah hunian sekitar 2.300 unit serta rusunami di Pasar Minggu dengan jumlah hunian 2.500 unit.
"Rencananya, kita juga akan bangun rusun di kawasan Pasar Tanah Abang dan di daerah Grogol. Pembangunan rusunawa dan rusunami di tengah kota merupakan hasil kajian dari ahli perkotaan. Jadi, nanti semua di pusat kota kita akan bangun banyak rusun seperti ini," ungkap Basuki. (*)