Bulog Mulai Mengkaji Pembangunan Cold Storage seperti di Dubai
Bila fasilitas penyimpanan dengan pendingin itu tersedia, maka beban kerja petani akan lebih ringan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia membutuhkan cold storage atau fasilitas penyimpanan dengan pendingin seperti yang sudah ditengok Presiden Joko Widodo, di Dubai.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti, menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk pembangunan fasilitas tersebut.
"Mungkin suatu saat kita harus punya sesuatu yang terintegrasi, bisa meringankan pekerjaan saudara-saudara kita di pertanian," kata Kepala Bulog kepada wartawan, usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Istana Wapres, Jumat (18/9/2015).
Bila fasilitas penyimpanan dengan pendingin itu tersedia, maka beban kerja petani akan lebih ringan. Djarot menyebut mereka bisa fokus berkerja untuk mendongkrak hasil produksi, tanpa harus khawatir soal penyimpanan untuk musim paceklik.
Saat ini kajian yang dilakukan Bulog antara lain soal manfaat fasilitas tersebut untuk masyarakat. Pemerintah tidak bisa serta-merta mencontek sistem di Dubai, karena keadaan di Dubai jauh berbeda dengan di Indonesia.
"Tentu antara Dubai dengan Indonesia berbeda, harus dibuat kajian supaya proyek ini betul-betul punya manfaat," terangnya.
Kajian tersebut juga menghitung berapa banyak fasilitas penyimpanan dengan pendingin yang dibutuhkan Indonesia, dan di mana saja fasilitas tersebut harus dibangun. Rencanannya kajian-kajian tersebut akan selesai awal tahun depan.
"Kita kaji kapasitas, areal, kita harus bicara masalah sumber produksi, masalah pergerakan barang, jarak, semua," jelasnya.
Kepala Bulog yakin anggaran yang dimiliki Bulog sanggup untuk mendanai pembangunan fasilitas tersebut. Bila ternyata keyakinannya itu meleset, Bulog akan merangkul pihak lain untuk membangun fasilitas tersebut.
"Saya masih berharap pakai anggaran Bulog, karena kita kan punya PMN (penyertaan modal negara) yang investasi ya, saya berharap itu. Tetapi kalau enggak cukup, kalau mau join saya kira kita tinggal atur bagaimana proses bisnisnya," tandasnya.