Selalu Disidak, Kualitas Jajanan Anak Sekolah Membaik
Presentase PJAS yang tercemar bahan berbahaya turun dari 18 persen pada 2010 menjadi 9 persen pada 2014.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ali Rahman Mutajalli
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drs. Mustofa, Apt, M.Kes Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM mengatakan, dalam kurun waktu 4 tahun, angka presentase Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang memenuhi persyaratan keamanan pangan meningkat 20 persen.
"Menurut data BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) tahun 2014, PJAS yang memenuhi persyaratan keamanan pangan meningkat dari sekitar 56 persen pada 2010 menjadi lebih dari 76 persen pada akhir 2014," ujar Mustofa dalam Seminar Kesehatan, Cermati Kandungan Nutrisi Jajanan Anak di Function Room, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis, (17/9/2015).
Berdasarkan jenis cemaran, presentase PJAS yang tercemar bahan berbahaya turun dari 18 persen pada 2010 menjadi 9 persen pada 2014.
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang melebihi takaran pada PJAS juga menurun dengan presentase 23 persen pada 2010 menjadi 16 persen pada 2014.
Namun demikian, Mustofa mengaku, BPOM masih memiliki tantangan besar untuk memperbaiki kualitas pangan jajanan anak sekolah di Indonesia.
"Untuk menekan peredaran jajanan berbahaya, kami senantiasa melakukan sidak secara teratur dengan mengambil sampel dan menguji pangan jajanan anak sekolah, serta mengedukasi pedagang yang dagangannya mengandung bahan berbahaya agar tidak digunakan lagi," ujar Mustofa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.