Pertamina: Ada Pihak yang Tidak Setuju Kilang Minyak Indonesia Maju
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan persoalan kesulitan dalam membangun kilang minyak di dalam negeri.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan persoalan kesulitan dalam membangun kilang minyak di dalam negeri.
Seharusnya rencana pembangunan kilang bisa lebih mudah dilakukan guna menekan impor yang akhirnya menciptakan kemandirian energi.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Wisnuntoro mengatakan, Pertamina saat ini baru memiliki enam kilang minyak dan dapat meningkat lagi jika mendapat dukungan dari pemerintah.
Pada tahun 2000, banyak investor yang berminat untuk membantu pembangunan kilang minyak, namun tidak ada satupun yang terealisasi.
"Begitu kuatnya satu pihak yang memproteksi, sehingga jangan sampai kilang Indonesia itu maju. Tapi ini pemerintah yang dulu-dulu, saya enggak sebutlah," ujar Wisnuntoro, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Menurut Wisnuntoro, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri dalam sehari sekarang mencapai 1,6 juta barel, namun produksi kilang Pertamina baru mencapai 1,05 juta barel per hari.
Dengan demikian, Pertamina hingga saat ini masih mengimpor minyak dari luar negeri. "Tapi dengan pemerintahan sekarang ini mulai bangun, nanti 1 atau 2 bulan lagi kita resmikan yang di Cilacap, kemudian akan disusul kilang yang di Tuban, dan Bontang. Intinya kita berbenah sekarang," ujarnya.