Pupuk Kaltim Dapat Penghargaan untuk Kategori Transaksi Keuangan
PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) berhasil melunasi surat utang (obligasi) sebesar Rp 800 miliar
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) berhasil melunasi surat utang (obligasi) sebesar Rp 800 miliar. Penerbitan obligasi sudah dilakukan sejak dua tahun lalu dan dibayarkan pada 2014.
Dengan prestasi seperti itu Pupuk Kaltim mendapat penghargaan private non keuangan non listed dari ajang Annual Report Award 2014. "Kami dinilai berhasil melaksanakan transaksi keuangan dengan baik," ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Tedy Nawardin, di acara Annual Report Award 2014, Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.
Tedy memaparkan selain dinilai dari pembenahan keuangan yang baik, perseroan juga dipantau dari pembenahan dan efisiensi produksi pupuk. Jika selama ini Pupuk Kaltim banyak melakukan ekspor pupuk urea, maka di saat krisis perseroan melakukan konversi dengan lebih banyak mengekspor pupuk amoniak.
"Kita juga dilihat dari efisiensi manajemen mengonversi pupuk urea ke pupuk amoniak," ungkap Tedy.
Tedy menjelaskan jika mengekspor pupuk urea 1 kg hanya mendapat 10 dolar AS, sedangkan amoniak 40 dolar AS. Hal ini terjadi akibat kurangnya peminat komoditas pupuk urea yang sudah jadi dibandingkan pupuk amoniak yang belum diolah.
"Kita melihat ada margin gap, tapi lebih menguntungkan ekspor pupuk amoniak," jelas Tedy.
Tedy menambahkan selama ini pupuk urea dan amoniak disalurka kepada negara-negara di Asia Timur dan Eropa. Rata-rata kebutuhan pupuk urea 1,5 juta ton untuk dalam negeri dan sisanya diekspor.
"Kalau amoniak ke Petrokimia Gresik, kalau sudah terpenuhi kebutuhan dalam negeri baru diekspor," papar Tedy.
Sebagai tambahan kinerja Pupuk Kaltim di 2014 memperoleh laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Perusahaan yaitu sebesar Rp 2,54 Triliun.
Pupuk Kaltim saat ini menjadi kontributor terbesar terhadap pencapaian laba PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku holding company, yaitu 52,47 persen dari total laba.
Pendapatan perusahaan selama 2014 adalah sebesar Rp 17,2 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 13,8 triliun.