Petani: Bibit Unggul Saja Tidak Cukup!
Dengan peningkatan produksi panen padi ini, ia memprediksi pada tahun depan meskipun tak ada perluasan areal tanam
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah berupaya meningkatkan produksi pangan nasional dengan mengembangkan bibit unggul untuk tanaman padi. Salah satunya adalah bibit unggul IPB-3S yang dapat memproduksi 9,4 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare (ha).
Produksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produksi tanaman padi nasional yang hanya 5,04 ton per ha. Kendati begitu, bibit unggul saja dinilai tidak cukup untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
Winarno Tohir, Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mengatakan bibit unggul temuan IPB tersebut sangat efektif untuk mendongkrak produksi pertanian nasional.
Ia bilang dengan melakukan intensifikasi produksi padi, maka rata-rata produksi padi nasional bisa meningkat menjadi 6 ton per ha dari saat ini masih 5,04 per ha.
Dengan peningkatan produksi panen padi ini, ia memprediksi pada tahun depan meskipun tak ada perluasan areal tanam produksi padi bisa meningkat dengan adanya penyebarluasan pemakaian bibit unggul temuan IPB tersebut.
"Bila rata-rata produksi nasional 6 ton per ha, maka produksi beras tahun depan akan melebihi prediksi produksi tahun ini sebesar 75,5 juta ton.," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (29/9).
Namun ia mengingatkan, penyebab peningkatan produksi padi tidak hanya disebabkan satu faktor yakni bibit unggul semata.
Ia mengingatkan dukungan dari irigasi untuk mendatangkan air juga amat penting, demikian juga dengan dukungan pupuk, alat panen yang modern bisa menekan angka kehilangan padi saat panen.
Sebab dengan semakin canggihnya alat pertanian untuk panen, maka kemungkinan padi yang tercecer selama masa panen juga bisa diteken sekitar 3% dari saat ini yang mencapai 9%-12% padi terbuang saat panen. (Noverius Laoli)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.