TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Siapa tak kenal keripik. Camilan berupa irisan tipis yang terbuat dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran ini sangat digemari oleh berbagai kalangan, dari anak kecil hingga dewasa. Tak salah, jika bisnis keripik semakin menjamur di tanah air.

Salah satu pelaku bisnis keripik adalah Alwin Agustian di Bandung, Jawa Barat. Bersama temannya, Alwin menjalankan usaha keripik pisang sejak tahun 2014 dengan merek dagang Bangnana Chips.

Untuk mengembangkan usahanya, Alwin mulai menawarkan kerjasama keagenan Bangnana Chips pada awal tahun 2015. Saat ini Bangnana Chips telah memiliki 127 agen yang tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa. Pusat hanya memiliki pabrik produksi di Bandung dengan kapasitas produksi 20.000-25.000 bungkus keripik.

Bagi mitra yang ingin bergabung menjadi agen keripik Bangnana Chips, syaratnya cukup mudah. Alwin bilang, calon agen hanya cukup mengisi biodata lengkap di website http://bangnanachips.com.

Setelah terdaftar sebagai agen, mitra tinggal melakukan pemesanan keripik Bangnana Chips. Untuk agen, pusat akan membanderol harga keripik pisang Rp 10.000 per bungkus. Sementara harga jual agen ke konsumen end user atau reseller Rp 13.000 hingga Rp16.000 (khusus di pulau Jawa). Bangnana Chips menyajikan empat varian rasa keripik pisang: balado, cokelat, original, dan keju.

Alwin mengklaim, saat ini, satu agen Bangnana Chips bisa menjual rata-rata 1.000-1.500 pieces. Dengan penjualan sebanyak itu, agen bisa meraup omzet sekitar Rp 13 juta hingga Rp 24 juta per bulan. "Kelebihan keripik Bangana Chips terbuat dari bahan alami yang aman dan halal,” kata Alwin.

Hingga akhir tahun ini, Alwin menargetkan, Bangnana Chips bisa menambah jumlah agen menjadi 200 mitra. "Kami ingin membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat yang berminat terjun menekunis bisnis keripik pisang," kata Alwin. (Izzatul Mazidah)