Bank Sumsel Babel Siap Salurkan Tunjangan Profesi Guru
Bank Sumsel Babel sangat siap melayani penyaluran tunjungan guru di daerah maupun kota di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan pembayaran tunjangan profesi guru.
Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama, antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud dengan Bank Sumsel Babel.
Penandatanganan tersebut, dilakukan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata dan Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil, di gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
"Bank Sumsel Babel sangat siap melayani penyaluran tunjungan guru di daerah maupun kota di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dengan didukung 202 jaringan yang terdiri dari kantor cabang, kantor kas, kantor cabang pembantu, ATM dan lainnya," kata Adil.
Menurut Adil, penerima tunjangan guru yang telah dibukukan rekening Bank Sumsel Babel untuk Sumsel sebanyak 16.333 guru dan Babel sebanyak 3.665 guru. Dengan demikian totalnya mencapai 19.998 guru.
"Kami bangga bisa menjadi bagian kependidikan, penyaluran tunjangan ini, ada yang sebulan sekali dan ada yang tiga bulan sekali. Untuk nilai yang disalurkan Bank Sumsel Babel belum tahu berapa," ucap Adil.
Anggaran Kemendikbud untuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) pada tahun ini sekitar Rp 70 triliun yang ditranfer ke kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dan sekitar Rp 6,9 triliun untuk guru non-PNS.
Tahun depan, anggarannya naik menjadi sekitar Rp 80,6 triliun terdiri dari Rp 73,6 triliun untuk guru berstatus PNS Daerah dan sekitar Rp 7 triliun untuk guru non-PNS. Peningkatan tersebut seiring jumlah guru yang memiliki sertifikat pendidik naik.
Sumarna mengatakan, kerjasama ini bertujuan agar tunjangan profesi guru dapat terlayani dengan baik, dari segi waktu, jumlah dan sasaran. "Kami ingin supaya tunjangan lebih tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu ke guru-guru yang bersangkutan, ucap Sumarna.
Selain tunjangan profesi guru, kata Sumarna, Bank Sumsel Babel juga akan melayani beberapa produk layanan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Bank Sumsel Babel ini juga dilakukan oleh beberapa direktur yang ada di bawah Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, di antaranya Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah.
Dorong Penyaluran Kredit
Bank Sumsel Babel membidik peningkatan penyaluran kredit pada tahun depan naik 12 persen sampai 15 persen dari target 2015 sebesar Rp 12,3 triliun. Diharapkan, setelah menjadi bank penyalur tunjangan profesi guru untuk wilayah Sumsel dan Babel maka dapat menjadi pendorong target tersebut.
"Kuartal III 2015, kredit sudah diposisi Rp 11,8 triliun, dimana komposisi terbesarnya dari UMKM sekitar 28 persen dan sisanya dari sektor lainnya," ucap Adil.
Menurut Adil, guru yang tersertifikasi di wilayah Sumsel dan Babel selalu mengalami peningkatan. Dengan demikian, guru-guru tersebut akan membuka rekening tabungan di Bank Sumsel Babel untuk mendapatkan fasilitas tunjangan profesi.
"Pembukaan rekening itu kan bukan hanya penyaluran tunjangan, tapi guru tersebut bisa menggunakan jasa dan layanan Bank Sumsel Babel lainnya," ujar Adil.