Jumlah Insinyur Tersertifikat Indonesia Sudah Kalahkan Malaysia
jumlah insinyur yang tersertifikasi di Indonesia sudah lebih banyak dari Malaysia dan Singapura di ASEAN.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat jumlah insinyur yang tersertifikasi di Indonesia sudah lebih banyak dari Malaysia dan Singapura di ASEAN.
Untuk jumlah insinyur yang sudah bersertifikat pada 2015 mencapai 478 orang di tanah air.
"Insinyur Malaysia ada 207 orang, Singapura ada 229 orang, Indonesia sudah 478 orang, sudah paling banyak," ujar Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Panani Kesai di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Selain itu Panani juga menyebutkan dari jumlah arsitek yang tersertifikasi di Indonesia juga paling banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura. Sebanyak 73 orang arsitek asal Indonesia, sedangkan Malaysia hanya 35 orang, dan Singapura 67 orang.
"Dulu arsitek paling banyak dari Singapura, sekarang kita sudah mengalahkan," ungkap Panani.
Panani memaparkan dengan ada banyak insinyur dan arsitek tersertifikasi, tenaga kerja di Indonesia sudah bisa bekerja di luar negeri dengan mudah. Hal itu pun kata Panani bisa membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
"Sekarang tenaga kerja kita sudah diakui di ASEAN, sudah bisa bekerja lintas negara," kata Panani.
Panani menambahkan pada tahun-tahun sebelumnya banyak tenaga kerja ahli di bidang infrastruktur malas untuk mengambil sertifikasi karena banyak perizinan dan proses waktunya lama. Dengan adanya penyederhanaan izin dan pro aktif dari pemerintah, kini tenaga kerja ahli bersertifikat di Indonesia menjadi paling banyak.
"Sekarang kita pro aktif jemput bola mendata dan menawarkan sertifikasi tersebut," kata Panani.
Kementerian PUPR pun menargetkan pada 2019 tenaga ahli yang bersertifikasi di bidang infrastruktur bisa bertambah menjadi 750 ribu orang.