Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran 13.250-13.500
Rupiah lebih tangguh melawan dollar AS. Sentimen positif dari domestik diduga bisa membawa rupiah berlanjut menguat hari ini.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah lebih tangguh melawan dollar AS. Sentimen positif dari domestik diduga bisa membawa rupiah berlanjut menguat hari ini.
Kemarin (15/10), di pasar spot, mata uang Garuda terapresiasi 1,45% ke Rp 13.418 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah menguat 1,98 persen ke Rp 13.288 per dollar AS.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandir,i menilai, rupiah mendapat dukungan dari eksternal dan domestik. Di satu sisi, dollar sedang loyo, karena data ekonomi Paman Sam memburuk.
"Dari internal, surplus neraca perdagangan per September melampaui perkiraan. Ini positif bagi rupiah," tuturnya. Rully menduga, data ekonomi kedua negara yang kontras masih akan menguntungkan rupiah.
Menurut Research and Analyst Fortis Asia Futures Andri Hardianto, sentimen rupiah cukup positif, sebab pasar menanti paket kebijakan ekonomi jilid 4. Paket ini diperkirakan fokus membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya beli pekerja.
Prediksi Andri, sentimen positif ini bisa menopang rupiah ke rentang Rp 13.300-Rp 13.450 pada hari ini. Sementara, Rully menebak, rupiah menguat antara Rp 13.250- Rp 13.500 per dollar AS.