Kereta Cepat Tiongkok Diyakini Genjot Roda Ekonomi
Dengan begitu, maka lokasi-lokasi tersebut bisa menjadi lokomotif tumbuhnya ekonomi regional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diyakini banyak memberikan manfaat bagi perekonomian regional, utamanya ekonomi di sepanjang jalur kereta cepat tersebut.
"Dengan kereta cepat diharapkan perekonomian akan berkembang dengan lebih mudahnya akses daerah-daerah koridor tersebut," ujar Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo usai penandatanganan Joint Venture Agreement konsorsium BUMN Indonesia dan Tiongkok di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Nantinya, proyek yang dimulai awal 2016 itu akan terintegrasi dengan pengembangan kawasan pada lokasi persinggahan (Transit Oriented Development/TOD) kereta cepat sepanjang koridor Jakarta-Bandung.
Dengan begitu, maka lokasi-lokasi tersebut bisa menjadi lokomotif tumbuhnya ekonomi regional.
Salah satu daerah yang akan dikembangkan yaitu lahan kebun teh Walini milik PTPN VIII yang sudah tidak produktif. Letaknya berada dicsekitar Tol Cipularang tepatnya di daerah Cikalong Bandung Barat.
Berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek kereta cepat mengatakan akan membangun kawasan bisnis bertaraf internasional, medical district, dan research and development center.
"Komoditi di sana sudah tidak cocok dan menurun, sementara perusahaan diamanatkan tingkatkan aset. Walini akan kami kembangkan menjadi 'darah' yang akan bernilai bagi masyarakat sekitar," kata Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dan Dirut Jasa Marga Adityawarman juga meyakini akan ada dampak yang positif dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. (Yoga Sukmana)