Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods di Indonesia Turun 7,4 Persen

Data Kantar Worldpanel menunjukkan bahwa pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia mengalami penurunan 7,4 persen.

Penulis: Budi Prasetyo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods di Indonesia Turun 7,4 Persen
Kontan/Muradi
Salah satu produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Indomie. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Kantar Worldpanel menunjukkan bahwa pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia mengalami penurunan 7,4 persen.

Pertumbuhan mengalami penurunan periode Juli 2014 hingga Juni 2015, sedangkan pada periode Juli hingga Juni 2014 sempat tumbuh mencapai 15,2 persen.

Turunnya pertumbuhan FMCG di Indonesia rupanya juga terjadi di kasawan Asia. Dimana pada tahun 2013, secara keseluruhan pertumbuhan FMCG di Asia sekitar 10 persen, maka pada tahun 2015, pasarnya menurun menjadi 4,6 persen.

Penurunan pasar FMCG di Indonesia kata Nadya Ardianti, Insight Director Kantar Worldpanel Indonesia, Selasa (20/10/2015) tak lepas dari tren belanja orang Indonesia yang mengalami pergeseran tahun ini.

Menurut Nadya orang Indonesia lebih berhati-hati di dalam berbelanja. Dari hasil suvei Kantar Worldpanel, sekitar 80 persen rumah tangga di Indonesia (26,5 juta rumah tangga urban dan 22,5 juta rumah tangga rural), kategori yang dibeli konsumen Indonesia namun tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagai gambaran, jika rata-rata orang berbelanja sekitar 48 kategori produk di tahun lalu, maka tahun 2015 ini mereka berbelanja sekitar 46 kategori.

Disisi lain menurutnya konsumen Indonesia cenderung lebih tertarik berbelanja ketika ada berbagai promosi yang ditawarkan. Sedang dari hasil riset di modern trade, pembelanjaan yang terjadi pada saat promosi di modern trade terjadi sekitar 17 persen dari jumlah pembelanjaan dalam setahun. Itu artinya, pertumbuhannya meningkat sebesar 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Tren serupa terjadi juga di Asia, di tengah keadaan ekonomi Asia yang sedang melambat. Mulai dari mengurangi frekuensi belanja namun meningkatkan kuantitas pembelian per pembelanjaan, hingga kecenderungan untuk lebih tertarik dengan berbagai promosi yang ditawarkan.

Managing Director Indonesia, Vietnam, dan Filipina, Fabrice Carrasco mengatakan digital trend juga mewarnai kebiasaan berbelanja dari konsumen di dunia, dan juga Asia.

Berdasarkan data dari Kantar Worldpanel e-commerce, pada tahun 2025, e-commerce market untuk consumer good, akan double dibandingkan dengan keadaan saat ini. Untuk beberapa negara seperti Tiongkok, kontribusi pembelian FMCG product melalu online adalah sekitar 15 persen, sedangkan di Korea sekitar 30 persen.

Terkait dengan pembelian produk FMCG secara online menurut Fanny Murhayati, New Business Development Directorat Kantar Worldpanel Indonesia masih di bawah 1 persen.

Hal ini disebabkan karena konsumen masih lebih memilih untuk berbelanja konvensional dengan mendatangi pusat perbelanjaan, karena warung-warung sangat dekat dengan hunian di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas