TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat membuat optimisme bisnis di Indonesia ikutan melorot.

Hal itu terungkap dari Riset terbaru Grant Thornton Interntional Business Report (IBR). Anjloknya nilai tukar rupiah berkontribusi terhadap penurunan optimisme bisnis di Tanah Air.

”Per September 2015, Rupiah telah merosot ke level yang hampir tidak pernah kita lihat selama hampir dua decade terakhir Faktaini juga berkontribusi terhadap menurunnya kepercayaan terhadap ekonomi kita di kuartal tiga 2015,” terang Johanna Gani, managing partner Grant Thornton Indonesia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.

Riset IBR yang mensurvei 2.500 pebisnis terkemuka di 36 negara menyebutkan optimisme bisnis di Indonesia turun 24% keangka 36% di kuartal tiga 2015.

Penurunan tertinggi pada ekspektasi pendapatan dari 65% menjadi 46%. Sedangkan ekspor turun dari 7% ke -2%. Hanya ekspektasi lapangankerja yang menunjukkan optimism dengankenaikan 14% ke 54%, dari angka 40% di kuartal dua tahun ini.

Data IBR juga mengungkapkan bisnis Indonesia lebih tidak optimis dibanding bisnis global (38%) di mana Indonesia menduduki posisi 15 di 36 ekonomi di dunia.

”Semoga paket ekonomi Presiden Joko Widodo dapat meningkatkan kepercayaan bisnis di Indonesia di kuartal empat tahun ini,” tukas Johanna.