Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kebutuhan Rumah Tiap Tahun 13 Juta Unit, Pembangunan Hanya 1,8 Juta Unit

Sampai saat ini, Indonesia kekurangan lebih dari 13 juta rumah untuk tempat tinggal masyarakatnya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kebutuhan Rumah Tiap Tahun 13 Juta Unit, Pembangunan Hanya 1,8 Juta Unit
Kontan/ Baihaki
Rumah murah bersubsidi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini, Indonesia kekurangan lebih dari 13 juta rumah untuk tempat tinggal masyarakatnya.

Di sisi lain tiap tahunnya rumah yang dibangun baru mencapai 1,6 juta unit rumah.

"Pemenuhan kebutuhan rumah menjadi tantangan saat ini. Pemerintah menargetkan tiap tahun membangun 1 juta rumah," kata Sekjen Kementerian PUPR Taufik Widjoyono di Jakarta Kamis (29/10/2015).

Salah satu yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan rumah di Indonesia adalah lamanya pembangunan rumah.

Kini pemerintah tengah mempopulerkan pembangunan rumah secara cepat menggunakan teknologi di pracetak dan prategang.

"Penggunaan teknologi pracetak dan pra tegang ini memungkinkan membuat rumah hanya dalam tiga hari saja. Bahkan bisa dilakukan dalam satu hari saja tergantung ukuran rumah," katanya.

Taufik membayangkan nantinya, orang bangun rumah, tinggal telepon, nantinya pemasok betonnya akan datang memberikan bahan, lalu dikerjakan dan dalam tiga hari selesai.

Berita Rekomendasi

Praktek pembuatan rumah kilat hanya dalam delapan jam dilakukan Kementerian PU dan PR saat ajang Concrete Show South East Asia 2015 di JI Expo, yang berakhir Jumat (30/10/2015).

"Setidaknya dengan pembagunan cepat ini, kebutuhan rumah di Indonesia yang kekurangan 13,6 juta rumah secara bertahap terpenuhi dengan cepat," katanya.

Kementerian PU dan PR hingga saat ini belum mempunyai rincian kebutuhan pembangunan rumah pracetak ini. Pembangunan rumah inimembutuhkan kerjasama dengan perusahaan penyedia alat crane.

"Kami juga akan mengeluarkan aturan penggunaan Standar Nasional Indonesia. Tanpa SNI nanti tiap-tiap produsen pakai standar sendiri. Ini menyulitkan konsumen," katanya.

Sebagai gambaran, pembuatan rumah instan ini seperti membuat rumah-rumahan di lego. Masing-masing beton, sudah disiapkan pengait berupa besi saat beton-beton disatukan.

Concrete Show South East Asia 2015 adalah pemeran benton dan kontruksi se- Asia Tenggara. Event ini membawa solusi untuk mendukung pemerintah meningkatkan pembangunan infrastruktur.

Christopher Eve, Presiden Direktur PT UMB Pameran Niaga Indonesia mengatakan, di samping memamerkan pembuatan rumah menggunakan produk beton pracetak, event ini juga menghadirkan berbagai produk dan jasa.

"Kita kenalkan teknologi beton dan kontruksi terbaru seperti concrete mixer, batching plant, mesin bata ringan dan teknologi besi beton," kata Eve.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas