Persaingan Kerja Semakin Ketat, Jangan Lupa Intip Gaji yang Sesuai
Di tengah persaingan ketat, pelamar kerja harus pintar menyesuaikan gaji. Tidak selamanya industri yang dipilih memberikan gaji yang pas di hati.
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah persaingan yang semakin ketat, pelamar kerja harus pintar-pintar menyesuaikan gaji yang diidamkan.
Pasalnya tidak selamanya industri yang dipilih memberikan gaji yang pas di dalam kantong dan hati.
Apalagi kini banyak pertumbuhan industri yang tidak disangka-sangka seperti IT yang semakin meningkat pesat seiring perkembangan zaman.
Namun, di samping itu, industri yang sekarang mentereng masih dipegang oleh financial dan banking.
Menurut situs Karir.com selama Oktober 2015, sebanyak 90.851 pencari kerja melamar di industri financial dan banking karena dipandang masih memberikan remunerasi yang baik.
"Banking memang industri yang murah hati memberikan remunerasi, apalagi bagi top levelnya. Tahun 2014 salah satu bank 'plat merah' dalam laporannya di BEJ menyatakan, total remunerasi bagi jajaran Direksi dan Komisaris mencapai 514,8 miliar Rupiah," ungkap CEO Karir.com Dino Martin dalam jumpa pers 'A Strong & Strategic Foundation For A Briliant Growth' di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Namun, meski diminati para pelamar kerja, industri financial banking hanya menyediakan total lowongan 1.829 saja. Hal itu menunjukkan adanya gap yang sangat tajam. Perbandingannya mencapai 50:1.
"Dalam kasus industri financial dan banking, hanya satu di antara 50 pemburu karir yang memiliki kesempatan berkarir karena terbatasnya kesempatan, 49 lainnya memutuskan berpindah industri dan memulai karirnya di sana. Mereka bisa memanfaatkan Salary Benchmark sebagai panduan gaji untuk jenjang karirnya," ujar Dino.
Fitur Salary Benchmark memang disediakan khusus Karir.com untuk memandu para pencari kerja mengetahui gaji yang diberikan.
Fitur tersebut memungkinkan seseorang memiliki target gaji yang diajukan ketika melamar.
"Kalau selama ini mereka kerap bingung dan hanya main tebak saja, sekarang mereka tahu gambaran yang lebih baik," tuturnya.
Dalam peluncurannya, Karir.com menggandeng perusahaan rekrutmen dan headhunter asal Amerika Serikat, Kelly Services yang telah berkarya lebih dari 26 tahun di Indonesia.
Menurut Managing Director Kelly Services Bernadette Themas, fitur Salary Benchmark tidak hanya berfungsi untuk pencari kerja saja, tapi juga pengusaha dan organisasi.
"Fitur tersebut juga memberikan panduan dalam meningkatkan strategi sourcing bagi para pemimpin industri untuk bisa menarik karyawan ke organisasinya," ungkap Bernadette.
Dengan adanya fitur Salary Benchmark tersebut, karir seseorang bisa semakin mulus. Sebab, sudah jadi kewajaran jika pekerjaan yang sedang dilakoni saat ini tidak selamanya menjadi jalan karir yang dipilih.
"Kami ingin menemani seseorang dalam perjalanan karirnya. Seseorang harus terus berkembang dan menambah ilmu seiring berjalannya waktu," kata Dino.
Sejauh ini Karir.com mengungkapkan para pelamar banyak memilih pekerjaan di industri tertentu.
Dalam satu bulan terakhir, selain financial dan banking, industri trading juga mengalami peminatan yang cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 133.789 pelamar.
Sementara itu industri lain yang juga diminati adalah manufacturing (102.667 pelamar), retail (75.038), dan service (109.269 pelamar).
Sementara Bernadette mengungkapkan hal lain mengenai kondisi pencari kerja saat ini.
Menurut ia, tawaran kompensasi masih menjadi daya tarik utama talent ketika melihat tawaran kerja baru .
"Meskipun pergerakan ekonomi Indonesia mengalami gejolak, kebutuhan akan talenta masih tetap diperlukan, terutama untuk industri Financial Service Institution, Infrastruktur, e-Commerce, teknologi dan pertanian," ujar Bernadette. (Iman P)