Sembilan Bulan, Peruri Telah Cetak Uang Kertas 6,9 Miliar Bilyet
Target kami adalah menyelesaikan pencetakan uang kertas hingga akhir tahun sebesar 9,3 miliar bilyet
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatat hingga kuartal III 2015 telah produksi uang kertas rupiah sebanyak 6,9 miliar bilyet, naik 27 persen jika dibandingkan pada periode yang sama 2014 sebesar 5,4 miliar bilyet.
"Target kami adalah menyelesaikan pencetakan uang kertas hingga akhir tahun sebesar 9,3 miliar bilyet sesuai dengan prognosa 2015," kata Direktur Utama Perum Peruri Prasetio, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Sementara untuk produksi uang logam, kata Prasetio, mencapai 1,2 miliar keping, atau turun 21 persen jika dibandingkan tahun lalu sebesar 1,5 miliar keping. Hingga akhir tahun ditargetkan akan melakukan pencetakan uang logam mencapai 1,5 miliar keping.
"Penurunan ini karena permintaan Bank Indonesia yang turun," ucapnya.
Menurut Prasetio, selain uang perseroan juga memproduksi materai, pita cukai, paspor dan buku, serta sertifikat tanah. Tercatat, produksi materai mencapai 454 juta keping, turun 8 persen dari sebelumnya 492 keping.
Kemudian, produksi pita cukai mencapai 139 juta lembar, naik 3 persen dibandingkan sebelumnya 135 juta lembar. Parpor an buku mencapai 1,80 juta buku. Terakhir sertifikat tanah sebanyak 3,54 juta set.
"Secara keseluruhan komposisi pendapatan kuartal III 2015 dikontribusi oleh uang rupiah sebesar 74 persen, naik 5 persen dibandingkan sebelumnya," ujarnya.
Adapun pendapatan usaha perseroan dalam sembilan bulan tahun ini sebesar Rp 2,17 triliun, naik 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,72 triliun.
"Sedangkan laba bersih sebesar Rp 231 miliar, naik 20 persen dari sebelumnya Rp 192 miliar. Jika dibandingkan dengan RKAP, laba bersih mencapai 129 persen dari target Rp 179 miliar," tutur Prasetio.