Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Digosipkan Mundur, Menteri Susi: Kadang Saya Bete, Kadang Capek, Frustasi

Ketua PB Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj sempat mendoakan agar Susi tak mundur.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Digosipkan Mundur, Menteri Susi: Kadang Saya Bete, Kadang Capek, Frustasi
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat ditemui ketika menjadi pembicara pada acara Changing Lives Business And Philanthropy In Asia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015) malam. Susi Pudjiastuti mengaku akan meminta dukungan dari World Bank (Bank Dunia) untuk mendukung pengembangan koperasi perikanan. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi penjelasan ihwal isu kemungkinan mundurnya dia dari jabatannya saat ini di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ketua PB Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj sempat mendoakan agar Susi tak mundur.

"Persoalan mengundurkan diri, kadang-kadang saya ini bete (kesal), kadang-kadang capek, kadang-kadang frustasi pak, ya kecepatan kerja kadang-kadang berbeda. Tapi KKP sangat luar biasa pak, dan departemen terbaik saat ini juga KKP," ujar Susi saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kerja sama KKP dengan berharga pihak di Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Dia menegaskan, tetap akan bekerja keras untuk mewujudkan perubahan di sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Bagi Susi, kata perubahan bukan kata-kata sembarangan. Karena kata itulah yang membuatnya tertarik bergabung dengan kabinet saat diminta Presiden Jokowi.

"Saya akan bekerja sebaik mungkin seakan saya akan bekerja seumur-umur. Tapi saya juga mau kerja cepat supaya kalau saya pergi besok, sudah bagus pak. Itu pendapat saya bukan berarti saya mau resign," kata dia.

Susi merasa kinerja KKP selama ini belum banyak diapresiasi. Pandangan sinis dan kritik keras masih sering ditunjukan kepada KKP. Hal itu, kata dia, sangat berbeda dengan budaya kerja di korporasi.

Berita Rekomendasi

"Saya amankan subsidi BBM itu 1,2 juta kiloliter. Ini solar tidak dinikmati nelayan kecil. Yah negara amankan Rp 11 triliun. Bebas impor tarif Rp 4 triliun. Kalau di korporasi sudah dapet bonus itu pak. Lah di sini sudah nombok, diomelin orang, diejek, enaknya di mana? Ya apresiasi sedikit lah," ucap Susi.

Penulis : Yoga Sukmana

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas