Pemerintah Harus Benahi Merpati sebelum Undang Investor
BUMN akan mengundang para investor baik asing maupun lokal, untuk mengambil alih PT Merpati Nusantara Airlines.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengundang para investor baik asing maupun lokal, untuk mengambil alih PT Merpati Nusantara Airlines.
"Namun, sebelum investor masuk, pemerintah harus membereskan semua utang gaji karyawan," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Aloysius memaparkan jika Merpati masih memiliki banyak masalah utang, swasta tidak akan melirik perusahaan pelat merah tersebut. Karena keinginan pemerintah agar Merpati bisa terus beroperasi, meski bukan jadi bagian dari BUMN lagi.
Mantan Direktur Keuangan PT Antam itu mengungkapkan Kementerian BUMN akan mengundang investor asing dan lokal pada kuartal I 2016. Pada pertemuan tersebut pemerintah akan menawarkan semua aset Merpati tanpa harus terbebani utang dari masa lalu.
"Kita undang investor baru. Selama ini nggak masuk ke privatisasi," jelas Aloy.
Utang gaji karyawan Merpati saat ini mencapai Rp 1,4 triliun. Merpati juga memiliki utang mencapai total Rp 15 triliun, termasuk di dalamnya ada biaya avtur yang belum dibayar ke PT Pertamina.