Tahun Depan, Industri Keuangan Nasional Makin Banyak Tantangan
Ekonomi dan industri keuangan nasional pada 2016 masih akan menghadapi banyak tantangan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews,com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekonomi dan industri keuangan nasional pada 2016 masih akan menghadapi banyak tantangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, tantangan pertama yakni pemulihan ekonomi di beberapa negara maju yang masih berjalan lambat, khususnya pemulihan perekonomian Tiongkok yang saat ini masih dibayangi ketidakpastian.
Kedua, masih berlanjutnya pelemahan kinerja keuangan korporasi nasional pada semester II 2015 ini. “Ini merupakan dampak perlambatan perekonomian global dan domestik,” kata Muliaman pada Keynote Speech Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2016 di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan bergerak lebih baik dibandingkan 2015. Berbagai organisasi internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi indonesia akan berada di kisaran 5,1 persen (IMF) hingga 5,4 persen (ADB), sementara tingkat inflasi akan berkisar 5,1 persen (ADB) hingga 6,3 persen.
Sementara itu tekanan outflow dari transaksi investor asing di pasar modal Indonesia diperkirakan akan terus menurun, seiring antisipasi yang telah dilakukan investor terhadap ketidakpastian kenaikan suku bunga the fed.
“Risiko kredit dan risiko pasar yang dihadapi lembaga keuangan domestik juga diperkirakan akan tetap stabil, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik dan volatilitas yang terkendali di pasar keuangan domestik,” ujar Muliaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.